Hagia Sophia

10 January 2023

Untuk Bertahan Hidup, Putri Thailand Harus Pakai Alat Bantu Jantung

Putri Thailand Bajrakitiyabha. (Foto: Instagram)

Putri Thailand Bajrakitiyabha Narendira Debyavati masih belum membaik, kini ia dalam kondisi koma sejak dikabarkan pingsan pada 14 Desember 2022. Kejadian itu terjadi saat sesi pelatihan anjing militer di distrik Pak Chong di timur laut Provinsi Nakhon Ratchasima.

Pihak istana mengatakan sang putri didiagnosis menderita aritmia jantung yang parah. Itu terjadi akibat peradangan dampak infeksi mycoplasma yang dialaminya.

"Dokter terus merawatnya dengan obat-obatan, termasuk antibiotik. Dan peralatan medis masih digunakan untuk mendukung fungsi jantung, paru-paru, dan ginjalnya," tulis pernyataan dari pihak kerajaan yang dikutip dari The Straits Times, Senin (9/1/2023).

Dilaporkan CNA, wanita 44 tahun yang dikenal sebagai 'Putri Bha' itu diterbangkan ke Rumah Sakit Memorial King Chulalongkorn Bangkok untuk mendapatkan perawatan intensif dan pengawasan ketat. Diketahui, Putri Bha merupakan putri sulung Raja Maha Vajiralongkorn dan satu-satunya anak dari pernikahan pertamanya.

Saat itu, pihak istana mengatakan kondisi dari Putri Bha 'stabil'. Tetapi, tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang kondisinya.

"Detak jantung Yang Mulia dikendalikan oleh obat-obatan," kata pernyataan yang dikeluarkan kerajaan, menambahkan bahwa sistol, bagian dari proses detak jantung, tidak berjalan dengan baik.

"Tim medis telah menawarkan pengobatan dan peralatan untuk mendukung pekerjaan jantung, paru-paru, dan ginjal Yang Mulia," tambah pernyataan itu.

Dikutip dari Mayo Clinic, aritmia jantung adalah kondisi saat detak jantung tidak teratur atau disebut juga masalah irama jantung. Kondisi ini terjadi ketika sinyal listrik yang mengoordinasikan detak jantung tidak bekerja dengan baik.

Pensinyalan yang salah menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), atau tidak teratur. Aritmia jantung mungkin terasa seperti jantung berdebar atau berdebar kencang dan mungkin tidak berbahaya. Namun, beberapa aritmia jantung dapat menyebabkan tanda dan gejala yang mengganggu, terkadang bahkan mengancam jiwa.

Adapun gejala atau tanda aritmia jantung, meliputi:
  • Berdebar di dada
  • Detak jantung cepat (takikardia)
  • Detak jantung lambat (bradikardia)
  • Sakit dada
  • Sesak napas
Gejala lain mungkin termasuk, yakni:
  • Kecemasan
  • Kelelahan
  • Sakit kepala ringan atau pusing
  • Berkeringat
  • Pingsan (sinkop) atau hampir pingsan























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Putri Thailand Sakit Keras, Harus Pakai Alat Bantu Jantung Demi Bertahan Hidup"