Foto: REUTERS/Arlette Bashizi |
Salah satu perbedaan besar antara wabah Mpox yang menyebar di Afrika pada 2022 dan wabah yang saat ini juga terlaporkan di Eropa adalah cara penularan. Penularan dua tahun lalu hampir seluruhnya terbatas pada hubungan seksual, kini korbannya sebagian besar juga meliputi anak-anak, yang mencakup 70 persen kasus.
Minggu lalu, Pusat Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) memperingatkan tentang hal-hal yang tidak diketahui dalam menghadapi semakin banyaknya peringatan dari para ahli tentang virulensi dan tingkat kematian yang lebih tinggi dari varian baru Mpox clade 1b.
Sama seperti virus pox lain, virolog Aginagalde menyebut Mpox menyebar pada anak akibat tingkat interaksi mereka yang lebih tinggi pada pasien yang bisa datang dari keluarga atau lingkungan dekat. Anak-anak juga relatif lebih rentan karena memiliki imunitas lebih rendah dari kelompok dewasa.
"Virus pox (seperti cacar, dan sekarang mpox) selalu menyebar lebih banyak di antara anak-anak daripada orang dewasa, dan lebih banyak di antara wanita daripada pria, karena biasanya wanita yang mengasuh anak-anak. Ini bukan hal baru, dan sudah terjadi dengan mpox di Afrika," katanya.
"Ada banyak infeksi yang tingkat penularannya lebih tinggi pada anak-anak, karena cara anak-anak berinteraksi melibatkan kontak fisik yang lebih dekat. Mereka lebih sering bermain, berkelahi, dan saling menyentuh," sebut dia.
Pada patogen yang penyebarannya memerlukan jarak dekat atau kontak yang sangat langsung, tidak jarang mereka menjadi yang paling terpengaruh. Konteksnya telah berubah dibandingkan dengan tahun 2022, di mana penularannya terutama terjadi selama hubungan seksual, dengan jumlah kasus terbesar terjadi di kalangan biseksual dan gay.
Aginagalde menunjukkan bahwa virus pox memiliki 'fleksibilitas' yang besar dalam hal beradaptasi dengan populasi, sehingga perubahan dalam profil sosiodemografi dari mereka yang terkena dampak tidak selalu sama, meskipun juga tidak mengecualikan variasi dalam penularan virus yang dihasilkan oleh perubahan genetika mereka.
Selain hubungan seksual, penularan Mpox terjadi saat menyentuh sekresi orang yang terinfeksi, menyentuh pakaian mereka atau bahkan berbicara dalam jarak dekat untuk jangka waktu tertentu, dengan potensi terjadinya tetesan air liur atau droplet. Ini adalah kemungkinan jalur penularan yang disebutkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Semakin banyak kontak dan semakin lama kontak, semakin besar kemungkinan penularan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kasus Mpox Mulai Banyak Terjadi pada Anak, Tertular dari Mana?"