![]() |
| Foto ilustrasi: Getty Images/seb_ra |
Asam urat adalah zat alami yang diproduksi tubuh saat memecah purin. Purin dapat ditemukan dalam makanan sehari-hari, seperti sayuran, daging, makanan laut, atau diproduksi secara alami oleh sel-sel tubuh.
Biasanya, asam urat larut dalam sistem darah dan keluar dari tubuh melalui ginjal. Tetapi, terkadang juga bisa menumpuk atau secara medis disebut hiperurisemia.
Berbeda dengan sekadar minuman biasa, air memiliki fungsi penting. Air secara aktif berkontribusi untuk mengatur kadar asam urat dalam tubuh, yang pada gilirannya memainkan peran penting dalam meningkatkan kesehatan ginjal secara keseluruhan.
Mengapa Hidrasi Penting untuk Pengendalian Asam Urat?
Dikutip dari Times of India, air berfungsi sebagai agen detoksifikasi alami tubuh. Selain itu, air membantu mengencerkan asam urat, sehingga produk limbah ini lebih mudah melewati ginjal.
Ketika tubuh kekurangan cairan, hal ini menyebabkan peningkatan konsentrasi asam urat dalam aliran darah, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya kristalisasi di sendi dan ginjal.
The Chinese Center for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China mengungkapkan bahwa pasien asam urat dan hiperurisemia disarankan untuk minum 2-3 ribu ml air setiap hari.
Faktanya, The Journal of Nephrology menyatakan bahwa minum lebih banyak air putih dapat membantu mencegah nefrolitiasis asam urat atau batu ginjal asam urat. Ini dilakukan dengan mengencerkan urine, sehingga mengurangi kristalisasi dan dengan membuang kristal asam urat kecil, sebelum kristal tersebut sempat menempel dan tumbuh menjadi batu yang lebih besar.
Kondisi dehidrasi ringan juga dapat memperlambat aktivitas ginjal, sehingga tubuh tidak dapat membuang produk limbah secara efektif. National Kidney Foundation menyarankan tetap terhidrasi bisa membantu mengelola asam urat dan membantu ginjal membuang kelebihan asam urat, sehingga menurunkan risiko penumpukan kristal di persendian.
Berapa Banyak Air yang Cukup?
Kebutuhan cairan yang dibutuhkan setiap orang bisa berbeda-beda. Sama halnya dengan kebutuhan energi atau kalori harian, tergantung jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, usia, dan juga aktivitas.
Misalnya kebutuhan energi harian pada pria 2.500, maka kebutuhan cairannya sekitar 2.500 ml. Begitu juga dengan wanita, kebutuhan energi hariannya sekitar 2.300, jadi kebutuhan cairannya 2.300 ml.
Jika merasa air putih kurang menarik, cobalah untuk:
- Menambahkan mentimun, mint, atau lemon untuk efel alkalinisasi ringan dan rasa yang menyegarkan.
- Minum air kelapa untuk mengganti cairan yang hilang dan menjaga keseimbangan elektrolit.
- Minum teh herbal, seperti teh hijau atau dandelion, yang mendorong ekskresi racun oleh ginjal dan memberikan efek antioksidan.
- Tambahkan irisan jahe segar ke dalam air atau teh untuk efek menghangatkan dan meningkatkan metabolisme.
- Disarakan untuk menghindari minuman yang mengandung gula, termasuk banyak jus kemasan serta minuman ringan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Berapa Banyak Air yang Harus Diminum Agar Ginjal Sehat dan Kadar Asam Urat Terjaga?"
