Hagia Sophia

02 December 2022

Akan Muncul Wabah Baru yang Lebih Ganas dari COVID-19

Foto: An update on eukaryotic viruses revived from ancient permafrost

Temuan 'virus zombie' oleh ilmuwan Prancis di Rusia bikin geger. Ilmuwan memperingatkan, bakal ada wabah lain menyusul COVID-19 setelah mereka menghidupkan kembali virus berusia 48.500 tahun yang terkubur di bawah danau beku di Rusia.

Namun mengacu pada laporan yang diterbitkan New York Post, disebutkan bahwa temuan penelitian tersebut belum ditinjau oleh rekan sejawat. Penelitian tersebut dipimpin oleh ahli mikrobiologi Jean-Marie Alempic dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis.

Disebutkan, virus ini muncul karena pencairan permafrost saat suhu global meningkat. Science Alert melaporkan, strain baru tersebut adalah salah satu dari 13 virus yang juga diuraikan dalam penelitian, masing-masing memiliki genomnya sendiri.

Yang tertua, dijuluki Pandoravirus yedoma berusia 48.500 tahun, usia rekor untuk virus beku. Virus ini diyakini berpotensi menginfeksi organisme lain.

Karena pemanasan iklim, permafrost yang mencair melepaskan bahan organik yang membeku hingga satu juta tahun. Sebagian besarnya terurai menjadi karbon dioksida dan metana, yang meningkatkan efek rumah kaca.

Para ilmuwan menemukan, semua 'virus zombie' berpotensi menular dan memicu gangguan kesehatan. Diyakininya, pandemi COVID-19 akan menjadi hal yang umum di masa mendatang karena akan disusul oleh virus yang dilepaskan oleh pencairan permafrost.

"Oleh karena itu, wajar untuk memikirkan risiko partikel virus purba tetap menular dan kembali ke sirkulasi dengan mencairnya lapisan permafrost kuno," tulis ilmuwan, dikutip dari Outlook India, Jumat (2/12/2022).

Hal lain yang dikhawatirkan ilmuwan, kemunculan virus zombie adalah seperti lingkaran setan. Pasalnya, bahan organik yang dilepaskan oleh pencairan es terurai menjadi karbon dioksida dan metana dan memicu peningkatan efek rumah kaca. Kemudian semakin tinggi efek rumah kaca, semakin suhu memanas dan pencairan terjadi lebih cepat.

Lebih lagi, para ilmuwan meyakini penemuan virus baru-baru ini hanyalah puncak gunung es. Dalam kata lain, ada lebih banyak virus yang berada di bawahnya yang belum terkuak dan memerlukan studi dan penelitian lebih lanjut.

























Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Yang Dikhawatirkan Ilmuwan soal Virus Zombie, Efeknya Bisa Segawat COVID-19"