Foto ilustrasi: iStock |
Duduk terlalu lama di toilet untuk buang air besar juga dikaitkan dengan pertanda kanker kolorektal atau kanker usus besar. Tidak sedikit di antara mereka yang menghabiskan waktu cukup lama untuk mengejan, karena kesulitan BAB.
Sebetulnya, ada beberapa kondisi yang bisa menjadi pemicu sebelum berkembang sebagai kanker, yakni sindrom iritasi usus besar dan penyakit Crohn.
Namun, bila sembelit semakin parah dan kebutuhan untuk duduk di toilet dalam waktu lama relatif intens, hal ini bisa menjadi sinyal kanker.
"Jika pertumbuhan di dalam usus besar tumbuh cukup besar, hal itu dapat menghalangi aliran tinja, yang dapat menyebabkan sembelit dan perdarahan," kata ahli gastroentologi di As, Uradomo.
American Cancer Society baru-baru ini bahkan mencatat peningkatan kanker usus besar di usia muda, yakni di bawah 55 tahun. Peningkatan dilaporkan relatif signifikan dibandingkan era 90-an.
Lembaga nirlaba tersebut memperkirakan akan ada 106.590 kasus baru kanker usus besar dan 46.220 kasus baru kanker rektum tahun ini.
Dalam karier Uradomo, ia mengingat lebih banyak anak muda yang berbicara kepadanya tentang wasir dan sembelit, kemudian didiagnosis mengidap kanker rektum.
Karenanya, ia meminta masyarakat mewaspadai gejala sembelit atau duduk di toilet dalam waktu lama selama lebih dari tiga minggu. Hal ini menjadi pertanda serius ada kemungkinan atau indikasi kanker.
Segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat dan menyampaikan kekhawatiran gejala kepada dokter. Bergantung pada tingkat keparahan gejala, dokter perawatan primer dapat merujuk ke dokter spesialis gastroenterologi atau ahli bedah kolorektal untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Waspada, Dokter Ungkap BAB Kelamaan di Toilet Bisa Jadi Gejala Kena Kanker Usus"