Penggalian arkeologi menemukan gelang dan gagang pedang di antara harta karun berusia 3.000 tahun. Benda-benda ini ternyata ditempa dari besi meteorit. Foto: Villena Museum |
Penggalian arkeologi menemukan gelang dan gagang pedang di antara harta karun berusia 3.000 tahun. Setelah dianalisis lebih lanjut, benda-benda ini ternyata ditempa dari besi meteorit.
Dengan kata lain, beberapa orang Iberia dari Zaman Perunggu mengenakan perhiasan dan membawa senjata yang terbuat dari batu luar angkasa.
Besi tersebut ditemukan 50 tahun lalu, ketika arkeolog José María Soler menemukan harta karun yang terkubur di bawah jalan raya di Villena, Spanyol. Harta karun tersebut terdiri dari 66 buah mangkuk, gelang, botol, dan ornamen emas dan perak, serta beberapa potong yang terbuat dari besi.
Setengah bagian bola berongga berhias emas yang terbuat dari kandungan besi meteorit. Foto: Villena Museum |
Kini, harta karun itu dikenal sebagai Harta Karun Villena. Benda-benda itu disembunyikan 3.000 tahun yang lalu, sebelum pengetahuan tentang metalurgi tersebar luas. Metalurgi adalah ilmu tentang pengerjaan logam secara kimiawi dan secara mekanis sehingga dari bijih kemudian diperoleh logam yang berguna.
Penelitian tim tersebut, yang dipublikasikan dalam jurnal Trabajos de Prehistoria, menduga bahwa potongan besi tersebut mungkin dibuat pada Zaman Perunggu Akhir, yakni sebelum manusia mulai bekerja dengan memanfaatkan perkakas besi.
Dikutip dari Gizmodo, Jumat (15/11/2024) gelang tersebut seluruhnya terbuat dari besi, sedangkan objek setengah bola yang ditafsirkan sebagai gagang pedang, terbuat dari besi yang dilapisi dengan desain bintang berujung empat dari emas.
Untuk menentukan asal besi dalam timbunan tersebut, tim mengambil sampel potongan-potongan benda tersebut dan menguji komposisi nikel besi, yang cenderung lebih tinggi dalam besi dari luar angkasa dibandingkan besi dari daratan.
Tim peneliti juga mencari unsur-unsur yang muncul dalam besi meteorit, seperti kobalt, menggunakan spektrometri massa. Mereka menemukan ada kemungkinan besar besi dalam timbunan tersebut berasal dari meteorit.
Sebelum munculnya metalurgi besi, manusia menggunakan besi dari meteorit yang jatuh untuk membuat barang berharga. Contoh paling terkenal dari hal ini adalah belati meteorit milik firaun Tutankhamun, bilah kecil yang ditemukan di makam sang 'Raja Muda'.
Setengah bagian bola berongga berhias emas yang terbuat dari kandungan besi meteorit. Foto: Villena Museum |
Analisis oleh tim lain yang diterbitkan pada Februari 2022 menunjukkan bahwa bilah pedang Tutankhamun dibuat melalui penempaan suhu rendah, tetapi tidak di Mesir. Salah satu dari Surat Amarna berusia 3.400 tahun menyebutkan belati besi itu diberikan kepada kakek Tut, firaun Amenhotep III, oleh raja Mitanni, di wilayah Anatolia. Mungkin saja bilah pedang terkenal itu merupakan pusaka keluarga.
Namun, Mesir pada zaman Firaun menyimpan catatan yang sangat teliti, setidaknya jika dibandingkan dengan kelompok yang memalsukan Harta Karun Villena. Menurut El País, rekan penulis CSIC Institute of History, mengatakan bahwa pembuat harta karun tersebut dan dari mana mereka memperoleh besi tersebut, masih belum diketahui jelas.
Ada kemungkinan bahwa bahan yang digunakan untuk membuat harta karun Villena bukan berasal dari Spanyol. Analisis lebih lanjut dapat memperjelas asal-usul harta karun yang luar biasa ini, dan mungkin bahkan para pemakai barang-barang mewah kuno tersebut.
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Harta Karun 3.000 Tahun, Isinya Perhiasan dari Meteor!"