Corona di DKI Jakarta. (Foto: PIUS ERLANGGA) |
Puncak kasus COVID-19 di DKI Jakarta akibat varian XBB dan BQ.1 diprediksi tercapai akhir November 2022. Meski begitu, menurut Kepala Seksi Pengawasan, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, kasus COVID-19 di Indonesia umumnya bergejala ringan bahkan nihil gejala.
Ia melanjutkan, sekitar 70 ribu orang sudah melakukan tes COVID-19 PCR dalam sepekan terakhir. Upaya ini dilakukan untuk mendeteksi penyebaran COVID-19 di masyarakat, demi memutus rantai infeksi.
Lebih lanjut, di antara total kasus yang ditemukan di DKI yakni sekitar 2 ribu kasus per hari, didominasi klaster keluarga. Bukan tanpa sebab, protokol kesehatan COVID-19 di lingkup keluarga atau teman terdekat terbilang rendah.
"Alasannya, biasanya masyarakat tidak pakai masker di dalam rumah, hanya kalau di kantor dan sekolah pakai masker," kata dr Ngabila.
Kepada detikcom, dr Ngabila menjelaskan tren kasus kematian COVID-19 nyaris sudah menyamai laporan tahun 2019.
"Data seluruh kematian di DKI jakarta tahun 2022 sudah sama atau bahkan di bawah tahun 2019. Tentunya jauh di bawah tahun 2020 dan 2021 saat puncak pandemi," kata dia, Sabtu (12/11/2022).
"Kita boleh sedikit lega dengan kondisi ini artinya pandemi cukup terkendali di Jakarta sepanjang tahun 2022 ini dilihat dari kematian. Dan tidak ada kematian COVID-19 tahun 2022 di Jakarta pada anak kurang dari 18 tahun. Kesadaran orangtua di jakarta untuk mendeteksi dini anak-anak perlu diapresiasi," sambungnya.
Meski begitu, dr Ngabila meminta masyarakat lebih baik mencegah infeksi COVID-19 demi menghindari ancaman long COVID yang bisa menetap dalam waktu lama.
"Long covid yang bahkan bisa dirasakan sampai dengan 1 tahun sesudah itu. Oleh karena vaksinasi dibutuhkan. Dari banyak studi vaksinasi lengkap dan booster dapat mencegah terjadinya keparahan penyakit, kematian, dan long covid," bebernya.
"Saat ini kita sedang persiapan perang menuju puncak XBB dan BQ.1 pada akhir november 2022,"
Karenanya, dr Ngabila meminta agar masyarakat menerima vaksinasi booster sesegera mungkin untuk meningkatkan antibodi melawan COVID-19 agar tidak telanjur parah bahkan dirawat di RS bahkan kematian.
dr Ngabila mengimbau sebaiknya masyarakat disiplin bermasker, menjauhi kerumunan, menjauhi orang yang sakit, dan menjaga ventilasi di ruang tertutup tetap baik.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dear Warga DKI! Puncak COVID Varian XBB Diprediksi Tiba Akhir November"