Ilustrasi vaksinasi (Foto: Grandyos Zafna) |
Kasus COVID-19 di Tanah Air mengalami peningkatan yang sangat drastis. Beredar dugaan, kenaikan COVID-19 di RI kali ini dipicu oleh merebaknya subvarian Omicron XBB. Mengingat proteksi vaksin COVID-19 menurun dalam waktu enam bulan setelah suntikan terakhir, akankah warga non-nakes disuntik booster kedua alias vaksin COVID-19 dosis keempat?
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya belum memiliki rencana untuk menyuntikkan vaksin booster kedua kepada masyarakat umum. Ia mengatakan,
saat ini Kemenkes masih mengejar target vaksin booster pertama atau dosis ketiga.
"Belum (rencana booster keempat bagi masyarakat), karena kita masih mengejar booster (dosis) ketiga terlebih dahulu," kata Budi di Gedung Kemenkes RI, Sabtu (12/11/2022).
Terpisah, Direktorat Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu sebelumnya mengatakan hal yang serupa. Ia menuturkan, saat ini pemberian vaksin booster kedua masih berfokus pada tenaga kesehatan (nakes).
"Belum ada regulasi untuk itu (vaksinasi booster kedua bagi masyarakat umum), kecuali untuk nakes," ujar Maxi ditemui tim detikcom di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat (Jakpus), Jumat, (11/11).
Data terakhir COVID-19 RI per Jumat, (11/11) mencatat 6.247 kasus terbaru. Angka ini dibarengi oleh 4.139 pasien yang sembuh serta 46 pasien yang meninggal dunia. Angka kematian tersebut merupakan yang tertinggi di bulan ini setelah sebelumnya mencapai 43 kasus pada Rabu, (9/11).
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Sudah Booster 6 Bulan Lalu, Perlukah Vaksin Lagi di Tengah 'Amukan' Omicron XBB?"