Hagia Sophia

25 November 2025

Remaja Ini Meninggal di Ambulans Usai Ditolak Diberbagai RS

Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/kckate16

Seorang remaja berusia 18 tahun di Busan, Korea Selatan, meninggal dalam ambulans setelah delapan rumah sakit menolak merawatnya. Kasus ini kembali menyoroti krisis kekurangan dokter, khususnya spesialis anak dan neurologi pediatri.

Remaja laki-laki itu ditemukan kejang dan sesak napas di dekat sekolahnya pada 20 Oktober 2025. Ambulans pun tiba 15 menit kemudian, tetapi paramedis tidak menemukan luka luar dan belum mengetahui penyebab gejalanya.

Tim medis kemudian menghubungi rumah sakit untuk merujuk remaja tersebut.

"Lima rumah sakit besar menolak karena tidak ada spesialis neurologi pediatrik," kata seorang petugas pemadam kebakaran yang menolong remaja itu, dikutip dari SCMP.

Secara aturan, pasien usia 18 tahun masih masuk kategori pediatrik di Korea Selatan. Total ada delapan rumah sakit menolak, termasuk fasilitas di kota lain.

Hampir satu jam pencarian berlalu sebelum remaja itu mengalami henti jantung. Meski rumah sakit wajib menerima pasien henti jantung, ia dinyatakan meninggal saat tiba di fasilitas medis terdekat.

Dari hasil investigasi, ditemukan bahwa remaja laki-laki itu sebelumnya jatuh dari gedung sekolah. Tragedi ini memicu kemarahan publik dan menyoroti menurunnya layanan pediatri.

Korea Selatan memiliki salah satu rasio dokter terendah di negara maju, yakni 2,6 dokter per 1.000 penduduk. Usulan pemerintah untuk menambahkan kuota mahasiswa kedokteran justru memicu aksi mogok dokter awal tahun ini.

Sudah Terjadi Beberapa Kali

Kasus penolakan pasien sudah beberapa kali terjadi. Awal tahun, seorang wanita berusia 80-an dan seorang pria dengan nyeri perut meninggal setelah ditolak sejumlah rumah sakit.

Kekurangan tenaga pediatri menjadi masalah paling serius. Jumlah klinik anak turun 12,5 persen dalam lima tahun, dan minat dokter muda pada spesialisasi pediatri anjlok hanya 33 dari 208 posisi pelatihan terisi tahun lalu.

"Pediatri dianggap sebagai departemen tanpa masa depan. Jika tidak ada tindakan, bayi dan anak-anak di Korea bakal kehilangan hak dasar mereka atas layanan medis," tegas Ketua Perhimpunan Pediatri Korea, Lim Hyun-taek.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Nasib Tragis Remaja Korsel Meninggal di Ambulans usai 'Dilempar-lempar' 8 RS"