![]() |
| (Foto: Getty Images/RilakkuMaxx) |
Spesies Culex quinquefasciatus, yang lebih dikenal sebagai nyamuk rumah selatan, baru-baru ini ditemukan di Pulau Jeju, wilayah paling selatan Korea Selatan. Ini merupakan pertama kalinya spesies tersebut terdeteksi di negara itu.
Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA) pada Senin (3/11/2025), menyatakan sampel nyamuk yang dikumpulkan pada Agustus di Pulau Jeju mencakup spesies nyamuk rumah selatan (Culex quinquefasciatus), yang umumnya hidup di wilayah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia.
Spesies ini merupakan bagian dari kompleks Culex pipiens, kelompok yang juga mencakup nyamuk rumah umum (Culex pipiens pipiens) yang banyak ditemukan di Korea Selatan, Asia, Eropa, dan Afrika. Namun, nyamuk rumah selatan biasanya hidup di daerah dengan suhu lebih hangat dibandingkan iklim Korea Selatan.
Spesies ini sebenarnya pernah tercatat sebagai nyamuk yang hidup di Korea Selatan dalam sebuah penelitian tahun 1956, namun baru kali ini keberadaan nyamuk rumah selatan benar-benar terkonfirmasi.
KDCA menyebutkan nyamuk tersebut ditemukan di beberapa wilayah Pulau Jeju, yang menunjukkan spesies ini telah berhasil membentuk habitat yang layak di sana.
Sampel nyamuk dikumpulkan sebagai bagian dari program pemantauan pemerintah terhadap penularan penyakit menular.
"Belum diketahui secara pasti bagaimana nyamuk ini bisa sampai ke sini, tetapi tampaknya Korea Selatan kini telah menjadi lingkungan yang layak bagi nyamuk rumah selatan. Kami akan memeriksa apakah spesies ini juga sudah menyebar ke wilayah lain di luar Pulau Jeju pada musim pemantauan berikutnya," ujar pejabat KDCA.
Di sisi lain, menurut laporan Kementerian Iklim, Energi, dan Lingkungan tahun 2023 tentang perubahan iklim di Korea Selatan, rata-rata suhu negara itu meningkat sebesar 1,6 derajat celcius antara tahun 1912 hingga 2020, laju yang lebih cepat dibanding rata-rata global sekitar 1,09 derajat celcius pada periode yang sama.
Nyamuk rumah selatan diketahui sebagai vektor beberapa penyakit pada manusia, termasuk virus West Nile. Namun, virus tersebut sudah dapat dibawa oleh spesies nyamuk lain di Korea Selatan, dan belum ada kasus infeksi yang dilaporkan di wilayah negara tersebut.
KDCA menegaskan bahwa ditemukannya spesies nyamuk baru ini tidak serta-merta berarti peningkatan risiko virus West Nile, melainkan hanya berarti pemerintah kini memiliki satu vektor tambahan yang perlu diawasi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pertama Kalinya, Spesies Nyamuk Tropis Ditemukan di Korea Selatan"
