Ilustrasi air jahe. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Dmitrii Ivanov) |
Air jahe merupakan salah satu minuman yang kerap dikonsumsi sebagai obat alami. Namun ternyata, ada beberapa orang yang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi minuman sehat ini.
Manfaat jahe untuk kesehatan memang sudah lama dikenal banyak orang. Jahe mengandung antioksidan tinggi yang dapat meredakan peradangan dalam tubuh hingga berpotensi mencegah risiko kanker tertentu.
Selain itu, air jahe juga kerap dikonsumsi untuk mengatasi masalah pencernaan, mual, gula darah tinggi, hingga kelebihan berat badan.
Kendati demikian, tidak semua orang bisa mengonsumsi air jahe. Sebab pada orang dengan kondisi tertentu, air jahe justru bisa memperparah penyakit atau memicu efek samping yang tidak diinginkan.
Lantas, siapa saja orang yang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi air jahe? Dikutip dari berbagai sumber, berikut informasinya.
1. Ibu hamil
Ibu hamil dan menyusui adalah salah satu kelompok yang tidak bisa sembarangan mengonsumsi air jahe. Pasalnya, efek menghangatkan dari jahe bisa berdampak buruk bagi janin.
Memang, jahe diyakini dapat membantu meredakan gejala mual dan muntah di awal kehamilan. Kendati demikian, bumil dan busui harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi ramuan herbal ini.
2. Pasien penyakit jantung
Di satu sisi, jahe dapat membantu mengatasi penyumbatan pembuluh darah yang berpotensi memicu serangan jantung atau stroke. Tapi di sisi lain, asupan jahe dalam dosis tinggi dapat memperparah penyakit jantung tertentu.
Karena itu, orang yang sudah mengidap penyakit jantung harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi air jahe sebagai bagian dari medikasinya.
3. Pengidap diabetes
Mengonsumsi jahe secara berlebihan juga dapat berdampak buruk pada pengidap diabetes. Air jahe dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Tapi jika terlalu sering dikonsumsi, minuman tersebut bisa membuat kadar gula darah turun drastis, sehingga memicu gejala seperti pusing atau kelelahan.
Konsumsi air jahe bersama dengan obat diabetes juga dapat membuat kadar gula darah anjlok dan menyebabkan hipoglikemia.
4. Pengidap hemofilia
Jahe memiliki efek yang mirip dengan antikoagulan, yakni obat yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah. Biasanya, obat ini dikonsumsi oleh orang yang mengalami penggumpalan darah.
Tapi pada hemofilia, air jahe bisa memberikan efek yang fatal. Hemofilia adalah kondisi ditandai dengan darah yang tidak dapat membeku secara normal.
Jika pengidap hemofilia mengonsumsi air jahe, maka darahnya akan semakin sulit membeku. Akibatnya, luka sedikit saja dapat menyebabkan perdarahan yang hebat.
5. Orang yang mengonsumsi obat hipertensi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, air jahe dapat membantu mengatasi tekanan darah tinggi. Tapi jika minuman ini dikonsumsi bersama obat hipertensi, maka tekanan darah bisa turun terlalu drastis dan memicu kondisi yang disebut hipotensi.
Hipotensi sama berbahayanya dengan hipertensi. Kondisi ini ditandai dengan pusing, mual dan muntah, penglihatan kabur, napas pendek, kelelahan, hingga kehilangan kesadaran.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "5 Orang yang Tak Disarankan Minum Air Jahe, Ini Alasannya"