Hagia Sophia

14 February 2025

Menurut Studi Makan Telur Bisa Cegah Mati Muda, Ini Batasannya

Ilustrasi telur (Foto: Getty Images/iStockphoto/YelenaYemchuk)

Studi baru yang dilakukan oleh tim peneliti Monash University mengungkapkan bahwa mengonsumsi telur dikaitkan dengan risiko kematian lebih rendah pada orang dewasa tua yang sehat dibandingkan mereka yang tak pernah mengonsumsi atau jarang makan telur.

Penelitian ini melibatkan 8.756 orang dewasa berusia 70 tahun atau lebih, yang melaporkan sendiri frekuensi total asupan telur mereka: tidak pernah/jarang (jarang/tidak pernah, atau 1-2 kali/bulan), mingguan (1-6 kali/minggu), dan harian (setiap hari/beberapa kali per hari).

Penulis pertama sekaligus dosen di Sekolah Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan Monash University, mengatakan dibandingkan dengan orang dewasa tua yang tidak pernah atau jarang makan telur (hingga dua kali sebulan), mereka yang makan telur 1-6 kali seminggu memiliki risiko kematian 15 persen lebih rendah akibat penyebab apapun, dan risiko kematian 29 persen lebih rendah terkait penyakit kardiovaskular.

Menurutnya, telur merupakan makanan yang padat nutrisi, sumber protein yang kaya, dan sumber nutrisi penting seperti vitamin B, folat, asam lemak tak jenuh, vitamin yang larut dalam lemak (E, D, A, dan K), kolin, serta berbagai mineral dan elemen lainnya.

"Telur juga merupakan sumber protein dan nutrisi yang mudah diperoleh bagi orang dewasa yang lebih tua, dengan penelitian menunjukkan bahwa telur merupakan sumber protein pilihan bagi orang dewasa yang lebih tua yang mungkin mengalami penurunan fisik dan sensorik terkait usia," katanya seperti dikutip di laman resmi Monash University ,Rabu (12/2/2025).

Pedoman Diet Australia saat ini dan American Heart Association (AHA merekomendasikan agar orang dewasa dengan kadar kolesterol normal dapat mengonsumsi hingga tujuh butir telur per minggu, sementara beberapa negara Eropa menyarankan untuk membatasinya hingga 3-4 butir telur per minggu.

AHA juga mendukung hingga dua butir telur per hari untuk orang dewasa yang lebih tua dengan kadar kolesterol normal.

"Penelitian sebelumnya telah mengamati risiko kematian yang lebih tinggi akibat konsumsi telur bagi mereka yang memiliki kolesterol tinggi. Karena alasan ini, kami juga meneliti hubungan antara konsumsi telur dan kematian pada orang dengan dan tanpa dislipidemia (kolesterol tinggi yang didiagnosis secara klinis)," ucapnya.

"Kami menemukan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular sebesar 27 persen lebih rendah pada peserta dengan dislipidemia yang mengonsumsi telur setiap minggu, dibandingkan dengan peserta yang jarang atau tidak pernah mengonsumsi telur. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kelompok studi ini, keberadaan dislipidemia tidak memengaruhi risiko yang terkait dengan konsumsi telur," kata Wild.

Tak hanya itu, studi ini juga meneliti hubungan antara konsumsi telur dengan kematian pada berbagai tingkat kualitas makanan (rendah, sedang, tinggi).

"Studi ini menemukan bahwa orang dewasa yang lebih tua dengan kualitas makanan sedang hingga tinggi melaporkan risiko kematian terkait penyakit kardiovaskular sebesar 33 persen dan 44 persen lebih rendah, yang menunjukkan bahwa penambahan telur ke dalam makanan berkualitas sedang dan tinggi dapat meningkatkan umur panjang," tulis para peneliti.

"Temuan ini dapat bermanfaat dalam pengembangan pedoman diet berbasis bukti untuk orang dewasa yang lebih tua."


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Studi Baru Ungkap Makan Telur Bisa Cegah Mati Muda, Segini Batas Konsumsinya"