![]() |
Potret makan bergizi gratis. (Foto: Pradita Utama) |
Presiden Prabowo Subianto memberi perhatian khusus pada cara penyajian telur dalam program makan bergizi gratis. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut Prabowo menekankan agar setiap anak benar-benar mendapat satu butir telur utuh.
"Beliau sangat concern dengan pemberian telur. Presiden mengatakan telur hanya boleh dimasak dua cara, yakni satu diceplok dan satu lagi direbus. Itu supaya terlihat jelas satu telur untuk satu anak," ujar Dadan dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (22/9/2025).
Prabowo tidak menginginkan telur dimasak dengan cara didadar atau diorek. Menurutnya, cara tersebut memberikan peluang satu telur kemudian dibagi untuk beberapa anak.
"Kalau didadar kan bisa untuk banyak orang, misalnya lima telur bisa dipakai untuk tujuh sampai sepuluh anak. Padahal tujuan program ini, satu anak harus dapat satu telur utuh," jelas Dadan.
Dadan menambahkan, perhatian detail dari Presiden menunjukkan keseriusan dalam memastikan gizi anak terpenuhi.
"Perhatian-perhatian seperti itu yang beliau sampaikan. Jadi bukan sekadar bagi makanan, tetapi memastikan kualitas dan porsinya adil untuk setiap anak," ucapnya.
Menurut Dadan, setibanya kembali dari kunjungan ke New York, Presiden juga dijadwalkan bertemu dengan para mitra yang sudah menjalankan program makan bergizi gratis. Pertemuan ini diharapkan menjadi sarana evaluasi sekaligus penguatan pelaksanaan di lapangan.
"Pak Presiden ingin bertemu dengan seluruh mitra yang sudah beroperasional dalam program makan bergizi. Beliau ingin mendengar langsung pelaksanaannya," pungkas Dadan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Prabowo Minta Telur di Makan Bergizi Gratis Wajib Direbus atau Diceplok, Ini Alasannya"