Hagia Sophia

13 November 2025

Ilmuwan Temukan Cara Turunkan Kolesterol Tinggi Secara Permanen

Foto: iStock

Para ilmuwan menemukan harapan baru bagi jutaan orang yang bergulat dengan kolesterol tinggi. Dalam sebuah penelitian kecil, tetapi relatif menjanjikan, para dokter menemukan cara untuk menurunkan kolesterol jahat hingga 50 persen secara permanen.

Hanya dengan satu kali penyuntingan gen menggunakan teknologi CRISPR-Cas9. Jika hasil ini terbukti aman dan efektif dalam skala besar, ada kemungkinan seseorang tak perlu lagi mengonsumsi obat penurun kolesterol seumur hidupnya.

Dikutip dari CNN, penelitian ini melibatkan 15 pasien dengan kadar kolesterol sangat tinggi yang berisiko besar mengalami penyakit jantung. Para peneliti menggunakan terapi gen berbasis CRISPR, alat biologis yang bekerja seperti 'gunting molekuler' untuk mengedit dan memastikan gen tertentu.

Hasil awal menunjukkan penurunan hampir 50 persen kadar low density lipoprotein LDL (kolesterol jahat) dan 55 persen trigliserida, dua jenis lemak darah yang menjadi faktor utama penyakit jantung, penyebab kematian nomor satu di dunia.

"Kami berharap ini bisa menjadi solusi permanen," kata Dr Steven Nissen, peneliti senior sekaligus Kepala Akademik di Cleveland Clinic, Ohio.

"Bayangkan jika pasien muda dengan penyakit berat hanya perlu menjalani terapi gen sekali seumur hidup, dan kadar kolesterolnya tetap rendah selamanya, itu impian yang jadi nyata."

Gagasan terapi ini muncul dari sebuah temuan menarik dalam dunia genetika. Beberapa orang memiliki mutasi alami pada gen ANGPTL3, yang membuat gen tersebut tidak berfungsi.

Akibatnya, mereka memiliki kadar LDL dan trigliserida sangat rendah seumur hidup, tanpa efek samping apa pun, bahkan nyaris tidak pernah mengalami penyakit jantung.

"Mutasi ini sebenarnya melindungi tubuh dari penyakit jantung," jelas Nissen.

"Dengan CRISPR, kini kita bisa meniru efek alami itu pada orang lain."

Dalam uji klinis, obat berbasis CRISPR ini disuntikkan melalui infus. Dosis tertinggi sekitar 0,8 miligram per kilogram berat badan, menghasilkan efek paling signifikan: menurunkan LDL hingga separuh dan trigliserida lebih dari 50 persen.

Menariknya, kadar kolesterol baik (HDL) memang sedikit turun, tapi penurunan itu juga ditemukan pada pembawa mutasi alami dan tidak berbahaya.

Bagi sebagian orang, disiplin minum obat kolesterol setiap hari, bahkan hingga tiga atau empat jenis sekaligus, bisa menjadi tantangan tersendiri. Karena itu, terapi gen satu kali ini dianggap revolusioner.

"Bayangkan Anda berusia 20 tahun dan memiliki kolesterol sangat tinggi. Lebih masuk akal jika menjalani satu terapi gen yang efeknya bertahan puluhan tahun," ujar Dr. Ann Marie Navar, ahli jantung preventif dari UT Southwestern Medical Center, Texas.

"Potensinya benar-benar luar biasa."

Keamanan jangka panjang masih dikaji. Berbeda dengan mutasi alami yang mematikan gen di seluruh tubuh, terapi ini hanya menargetkan hati, organ yang memproduksi dan mengatur kolesterol.

Pendekatan ini dianggap lebih aman karena mengurangi risiko terjadinya perubahan gen di jaringan lain.

Efek samping sejauh ini tergolong ringan, seperti iritasi di lokasi infus. Dua peserta sempat mengalami masalah ringan, satu hernia tulang punggung dan satu peningkatan enzim hati sementara, tetapi keduanya pulih dalam dua minggu.

Satu pasien meninggal enam bulan setelah terapi, tetapi pada dosis terendah yang tidak efektif, dan kematiannya diyakini tidak berkaitan dengan pengobatan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS meminta agar seluruh peserta tetap dipantau selama 15 tahun untuk memastikan keamanan jangka panjang.

Uji klinis fase 2 akan segera dimulai, diikuti fase 3 yang melibatkan lebih banyak peserta.

"Kami ingin menyelesaikan semua tahap ini sebelum akhir tahun depan," kata Nissen.

"Kebutuhan medisnya besar sekali, jutaan orang punya kolesterol tinggi, banyak yang berhenti minum obat karena efek samping atau lupa. Ini masalah yang belum tertangani dengan baik."

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ilmuwan Klaim Temukan Cara Permanen yang Bisa Turunkan Kolesterol Tinggi"