Hagia Sophia

13 November 2025

Sering Begadang Meningkatkan Risiko Masalah Jantung

Foto: Ilustrasi begadang (Getty Images/iStockphoto)

Tidur sangat penting untuk menjaga keseimbangan tubuh dan jantung manusia. Hal itu membantu mengatur tekanan darah, metabolisme, dan fungsi kardiovaskular secara keseluruhan.

Namun, dalam kehidupan modern, banyak orang tidur larut malam karena jam kerja yang panjang atau waktu yang dihabiskan untuk menggunakan perangkat digital. Para ilmuwan kini mempelajari bahwa waktu tidur mungkin sama pentingnya dengan seberapa banyak kita tidur.

Meskipun kurang tidur atau sering begadang diketahui meningkatkan risiko masalah jantung, penelitian terbaru telah mulai mengeksplorasi apakah waktu tidur berperan besar.

Sebuah studi baru yang dipublikasikan di Frontiers menemukan bahwa orang yang rutin tidur setelah tengah malam pada hari kerja berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung. Penemuan ini menunjukkan bahwa waktu tidur dapat secara langsung mempengaruhi kesehatan jantung.

Bagaimana Jam Biologis Tubuh Menjaga Ritme Jantung?

Tubuh manusia mengikuti jam internal 24 jam yang dikenal sebagai ritme sirkadian. Jam ini membantu mengontrol kapan kita merasa terjaga atau mengantuk, dan mengatur fungsi-fungsi vital seperti tekanan darah, kadar hormon, dan detak jantung.

Jantung dan pembuluh darah bekerja sesuai ritme alami ini, sehingga lebih aktif di siang hari dan beristirahat di malam hari. Saat orang begadang hingga lewat tengah malam, mereka mengganggu jadwal alami ini.

Seiring waktu, gangguan ini dapat memberikan tekanan ekstra pada sistem kardiovaskular. Dalam studi Frontiers, para peneliti menemukan bahwa orang yang rutin tidur larut malam di hari kerja lebih mungkin mengalami serangan jantung.

Menariknya, pola ini tidak muncul di akhir pekan, menunjukkan bahwa rutinitas di hari kerja yang dikombinasikan dengan waktu bangun pagi, dapat meningkatkan beban kerja jantung. Hasil ini menunjukkan bahwa waktu tidur dapat mempengaruhi kesehatan jantung terlepas dari durasi tidur, yang menyoroti pentingnya menyelaraskan tidur dengan ritme alami tubuh.

Hasil Penelitian tentang Tidur dan Risiko Jantung

Studi ini mengkaji informasi dari 4.576 orang dewasa yang berpartisipasi dalam Studi Kesehatan Tidur dan Jantung, yang melacak pola tidur dan hasil kardiovaskular. Peserta melaporkan waktu tidur dan waktu bangun mereka yang biasa, baik untuk hari kerja maupun akhir pekan.

Waktu tidur mereka dikelompokkan menjadi empat rentang, yakni sebelum pukul 22.00, antara pukul 22.01 dan 23.00, antara pukul 23.01 dan tengah malam, dan setelah tengah malam. Para peneliti mengamati mereka selama lebih dari 10 tahun untuk melihat siapa yang mengalami infark miokard, istilah medis untuk serangan jantung.

Hasilnya menunjukkan pola yang jelas. Mereka yang tidur setelah tengah malam pada hari kerja jauh lebih mungkin mengalami serangan jantung dibandingkan merkea yang tidur di antara pukul 22.01 dan 23.00.

Bahkan, setelah memperhitungkan faktor risiko lain seperti merokok, berat badan, tekanan darah tinggi, diabetes, konsumsi alkohol, dan total durasi tidur, hubungan tersebut tetap kuat.

Orang dengan waktu tidur larut pada hari kerja memiliki risiko serangan jantung sekitar 63 persen lebih tinggi. Menariknya, tidur sangat awal seperti sebelum pukul 22.00, juga membawa risiko yang lebih sedikit tinggi, membentuk pola berbentuk U di mana kedua ekstrem waktu tidur tampak kurang menguntungkan.

Kenapa Begadang dapat Membahayakan Jantung?

Ada beberapa alasan mengapa begadang dapat meningkatkan risiko jantung. Menunda tidur mengganggu produksi melatonin, hormon yang membantu mengontrol tekanan darah dan mendukung perbaikan pembuluh darah di malam hari.

Kadar melatonin yang rendah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan peradangan yang lebih parah di arteri. Begadang juga sering dikaitkan dengan tidur yang lebih pendek dan berkualitas buruk, sehingga mengurangi jumlah istirahat nyenyak yang dibutuhkan tubuh untuk pulih.

Orang yang begadang juga dapat melakukan kebiasaan lain yang dapat membahayakan jantung, seperti makan larut malam, kurang aktif secara fisik, dan menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar yang terang. Aktivitas ini dapat meningkatkan kadar gula darah dan kolesterol, mendorong penambahan berat badan, dan meningkatkan aktivitas hormon stres.

Seiring waktu, perubahan tersebut dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan kemungkinan serangan jantung. Studi laboratorium telah menunjukkan bahwa waktu tidur yang tidak teratur meningkatkan kortisol, mengganggu kontrol glukosa, dan meningkatkan pembekuan darah.

Semua itu merupakan faktor yang berkontribusi terhadap penyakit kardiovaskular.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Bukan Mitos! Sering Begadang Berbahaya Bagi Jantung"