![]() |
| Foto: llustrasi manusia memiliki indra ke tujuh (Getty Images/PeopleImages) |
Peneliti meneiti 'indera ketujuh' manusia yang misterius. Indra yang umum dimiliki ada lima, yaitu penglihatan, penciuman, pengecapan, peraba, pendengaran, serta berbagai jenis indera keenam yang terus menjadi perdebatan panjang.
Belum selesai urusan indra keenam, ahli kini melakukan penelitian indra ketujuh yang disebut 'remote touch' atau sentuhan jarak jauh. Ahli psikologi senior Prepared Minds Lab di Queen Mary University of London, Elisabetta Versace menyebut tenuan ini mengubah pemahaman manusia tentang dunia persepai pada makhluk hidup, termasuk manusia.
Sederhananya, ini adalah kemampuan mendeteksi benda yang terkubur di dalam material berbutir. Kemampuan ini mirip dengan burung-burung pantai ketika mereka menusuk pasir dengan paruhnya, menggunakan tekanan dan getaran untuk menemukan mangsa yang bersembunyi di bawah permukaan.
Kemampuan serupa ternyata juga ada pada manusia. Dalam eksperimen pertama, para relawan diminta mendeteksi benda yang tersembunyi di dalam pasir hanya dengan ujung jari mereka. Mereka berhasil mendeteksi benda, dengan tingkat ketepatan yang mengejutkan, hampir tiga dari empat percobaan berhasil, meski lapisan pasir cukup tebal.
"Hasil pada manusia menunjukkan tingkat deteksi 70,7 persen pada jarak 6,9 cm," demikian laporan studi yang dipresentasikan dalam 2025 IEEE International Conference on Development and Learning (ICDL) pada September, meskipun jarak median hanya 2,7 cm.
Fenomena ini dianggap nyaris mustahil karena secara teori, pergeseran kecil pada butiran pasir hanya bisa dirasakan hingga sekitar 1 milimeter dari jari. Namun, dalam eksperimen ini, manusia justru mampu mendeteksi benda yang terkubur beberapa sentimeter lebih dalam.
Temuan ini membuat para peneliti menduga bahwa isyarat taktil dalam material berbutir bisa menjangkau hingga 7 sentimeter, jauh melampaui perhitungan fisika sebelumnya.
"Berdasarkan teori interaksi partikel pada media granular, kami menduga isyarat taktil bisa menjangkau hingga 7 cm," tulis para peneliti.
"Temuan ini bukan hanya menakjubkan, tapi dampaknya jauh lebih luas. Kemampuan merasakan sesuatu tanpa menyentuh langsung bisa berguna untuk banyak hal, misalnya mencari artefak arkeologi tanpa merusaknya, atau menjelajahi tanah Mars maupun dasar laut yang dipenuhi material granular," tambah Zhengqi Chen, mahasiswa PhD di Advanced Robotics Lab Queen Mary.
Karena banyak aplikasi akan bergantung pada robot, para peneliti mencoba meniru kemampuan 'remote touch' manusia pada mesin. Mereka melatih sensor taktil robot menggunakan algoritma Long Short-Term Memory (LSTM), dan meski akurasinya lebih rendah, jangkauannya justru lebih jauh dari manusia.
Temuan ini menunjukkan studi pada manusia dan robot dapat saling melengkapi dalam memahami mekanisme sentuhan jarak jauh. Penelitian tersebut menjadi contoh bagaimana psikologi, robotika, dan kecerdasan buatan bisa bekerja bersama mendorong penemuan dan inovasi baru.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang indra baru ini, tim berharap para insinyur di masa depan bisa merancang sistem robotik spesialis yang dapat digunakan dalam situasi di mana sentuhan atau penglihatan langsung tidak mungkin dilakukan.
"Penemuan ini membuka peluang untuk merancang alat dan teknologi bantu yang memperluas persepsi taktil manusia. Wawasan ini dapat menginspirasi pengembangan robot canggih yang mampu melakukan operasi halus," tandas Chen.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ahli Teliti Indra Ketujuh Manusia, 'Sentuh' Benda dari Jarak Jauh"
