Hagia Sophia

29 December 2025

Awalnya Dikira Sakit Kepala Biasa, Ternyata Remaja Ini Idap Tumor Otak

Foto: Ilustrasi ada penyakit pada otak (Getty Images/alvarez)

Seorang remaja asal Inggris didiagnosis mengidap tumor otak, setelah sebelumnya berulang kali diyakinkan dokter bahwa keluhan sakit kepalanya hanyalah migrain biasa.

Dikutip dari Times of India, remaja berusia 14 tahun bernama Max Hall mengalami sakit kepala terus-menerus selama lebih dari satu tahun. Menurut keterangan keluarga, sejumlah tenaga medis awalnya meremehkan gejala tersebut dan hanya meresepkan obat pereda nyeri.

Namun, beberapa hari setelah merayakan ulang tahunnya, Max mengalami kejang hebat hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Ia kemudian dipasangi alat bantu pernapasan.

Hasil pemindaian MRI mengungkap Max mengidap tumor otak stadium 4 yang, menurut tim medis, bersifat terminal dan tidak dapat dioperasi.

"Kami tahu bahwa ini stadium akhir karena ukuran massa di otak," kata ibu Max, Jackie Hall.

"Ini stadium 4 terminal, mereka mengatakan tidak dapat mengangkat atau mengecilkan pertumbuhan tersebut," tambahnya.

Sebelum jatuh sakit, Max adalah anak yang aktif dan sehat. Hanya saja, satu-satunya hal yang dia alami adalah sakit kepala yang sering berubah menjadi migrain. Jackie mengaku hanya diberi ibuprofen.

Menanggapi klaim keluarga tersebut, direktur Medis Grup di University Hospitals of Northamponshire, Hemant Nemade mengeluarkan pernyataan.

"Kami turut berempati kepada Max dan keluarganya di masa yang sangat sulit ini," kata Nemade.

"Kami sedang menyelidiki keadaan perawatannya bersama kami untuk mengetahui apa yang terjadi agar bisa mengambil pelajaran dari hal ini," tambahnya.

Dokter memberitahu keluarga bahwa tumor Max tidak bisa dioperasi sebab lokasinya di otak. Meski telah ditewari kemoterapi, Jackie mengatakan bahwa pilihan pengobatan di Inggris terbatas.

Kini, keluarga Max mengumpulkan dana untuk menjalani perawatan khusus di Jerman. Di sana, Max mungkin memenuhi syarat untuk terapi berbasis vaksin yang dirancang untuk menargetkan sel tumor dan memperlambat pertumbuhannya,

Pengobatan tersebut mengharuskan keluarga untuk bepergian ke Jerman setiap beberapa minggu. Meski bukan untuk penyembuhan, Jackie percaya bahwa terapi ini bisa memperpanjang hidup Max.

"Kami hanya membutuhkannya di sekitar kami," katanya.

Terlepas dari diagnosisnya, Jackie mengatakan bahwa Max menunjukkan ketabahan luar biasa.

"Max menerimanya dengan sangat baik, itu luar biasa," katanya.

"Dia selalu lelah dan ingatannya mulai hilang. Dia tidak ingat percakapan dua menit yang lalu dan terkadang ucapannya kacau. Tapi, saya kagum dengan betapa baiknya dia dalam menjalani ini. Kami tidak menginginkan akhir baginya, kami ingin terus berjuang," ungkap Jackie.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dikira Cuma Sakit Kepala Biasa, Remaja 14 Tahun Ini Ternyata Idap Tumor Otak"