Kadinkes DKI Ani Ruspitawati. (Foto: DetikHealth/Averus Al Kautsar) |
Dalam beberapa waktu terakhir, kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) tengah menjadi sorotan. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati menuturkan peningkatan kasus DBD juga terjadi di ibu kota.
Menurutnya kondisi ini disebabkan oleh iklim, cuaca, dan curah hujan yang cenderung tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Ani memprediksi bahwa puncak kasus DBD di DKI Jakarta akan sampai pada bulan April-Mei.
"Sebenarnya DBD itu sudah kasus endemis ya jadi setiap tahun ada kasusnya, dengan pola yang relatif sama ya. Biasanya di akhir tahun sekitar Desember itu sudah mulai naik, sampai puncaknya sekitar bulan April-Mei karena biasanya mengikuti iklim," ucap Ani ketika ditemui wartawan di Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2024).
"Tapi memang di awal tahun ini peningkatan kasusnya cukup signifikan," sambungnya.
Ani menuturkan bahwa pada saat ini ada kecenderungan kasus DBD di DKI naik setiap bulan. Ia menyebut wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan menjadi wilayah yang memiliki kasus DBD paling banyak.
"Bulan kedua itu Januari sudah naik, Februari naik lagi, dan Maret ini masih ada kecenderungan naik dan karena prediksi cuaca April-Mei curah hujan dan kelembapan udara diprediksi masih akan tinggi," ungkapnya.
Ani mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit DBD. Ia menuturkan bahwa pihaknya juga telah siap untuk memberikan penanganan pada pasien DBD dengan mempersiapkan 44 puskesmas dan 31 RSUD yang memberikan layanan 24 jam.
"Jadi kalau masyarakat mengalami gejala panas tinggi sampai tiga hari nggak turun-turun, pada sakit-sakit di badannya, himbauan kami segera memeriksakan diri ke puskesmas supaya bisa segera didiagnosis, dipastikan apakah itu DBD atau bukan," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dinkes DKI Ungkap Prediksi Puncak Kasus DBD, Berapa Bulan Lagi?"