Ilustrasi. (Foto: Shutterstock) |
Kasih ibu memang tidak kenal batas. Seorang ibu bahkan rela melakukan apa saja demi kebahagian buah hatinya.
Itulah yang dirasakan Kirsty Bryant, seorang wanita di Australia. Dia menerima 'hadiah' transplantasi rahim dari ibunya agar bisa hamil.
Bryant kehilangan rahimnya pada April 2021 setelah prosedur histerektomi darurat saat melahirkan anak pertamanya. Saat itu, Bryant kehilangan banyak darah dan koma selama dua hari. Ketika sadar, dokter memberitahu Bryant kalau dia tidak akan bisa memiliki anak lagi.
"Saya merasa sangat bahagia menjadi seorang ibu dan saya menyayangi Violet (putri saya), tetapi saya juga berduka, karena tahu saya tidak akan pernah punya bayi lagi," ucap Bryant, dikutip dari The Sun, Senin (15/7/2024).
Sang ibu, Michelle, yang prihatin dengan kondisi putrinya menawarkan diri untuk menjadi ibu surogasi dan mengandung anak kedua Bryant.
"Melahirkan hampir membunuh saya, jadi bagaimana mungkin saya mempertaruhkan nyawa ibu saya sendiri dengan membiarkannya melakukan itu," ucap Bryant.
Namun pada Oktober 2021, Bryant mendapat kabar bahwa uji coba donasi rahim klinis pertama di Australia sedang berlangsung di Sydney dan para dokter sedang mencari partisipan.
Mengetahui hal itu, Bryant langsung menelepon ibunya. Tanpa banyak tanya, sang ibu pun menyanggupi permintaan Bryant untuk melakukan transplantasi rahim.
"Saya akan menghadapi risiko operasi besar apapun dan akan ada minggu-minggu pemulihan. Saya perlu mengonsumsi obat penekan imun tubuh selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun agar tubuh saya tidak lagi menolak rahim ibu saya," tutur Bryant.
"Rahimnya - tempat saya tumbuh saat masih bayi - berada di dalam tubuh saya. Itu luar biasa," sambungnya.
Operasi pengangkatan rahim Michelle berlangsung selama 11 jam, dan dibutuhkan waktu empat jam untuk menempatkan rahim itu di tubuh Bryant.
Melahirkan Anak Kedua
Pada Mei 2023, Bryant positif hamil anak kedua. Mendapat kabar itu, dia langsung menelepon ibunya.
"Rasanya seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Saya langsung menelepon Ibu dan kami berdua menangis melihat keajaiban ini," ucapnya.
Selama hamil, dokter memantau kondisi Bryant secara teratur. Ketika usia kandungannya memasuki 37 minggu, Bryant dirawat di rumah sakit guna mempersiapkan diri untuk operasi caesar.
"Ibu ada di sana bersama Nick (suami saya), dan kami semua menyaksikan dengan takjub saat Henry, yang beratnya 6 pon 3 ons, diangkat keluar dari rahim yang diberikan ibu kepada saya," kata Bryant.
"Ibu dan saya sudah dekat, dan pengalaman ini telah menambah ikatan kami. Sungguh luar biasa apa yang telah kita lalui," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Wanita Australia Punya Anak dari Rahim Donasi Sang Ibu, Kisahnya Bikin Haru"