Cara mencuci buah dan sayur yang benar menurut ahli mikrobiologi. Foto: Getty Images/whitelook |
Manusia perlu makan buah dan sayur setiap hari demi menjaga tubuh tetap sehat. Tapi, pastikan kamu mencucinya dengan benar sehingga terhindar dari ancaman bakteri yang bikin penyakit.
Faktanya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut 1 dari 10 orang mengalami sakit karena makan makanan yang tidak aman. Bukan cuma dari konsumsi daging mentah, buah dan sayur yang tidak dicuci dengan benar juga bisa menjadi masalah.
Dilansir ScienceAlert, Kamis (22/8/2024) Primrose Freestone Dosen Senior Mikrobiologi Klinis di University of Leicester menyebut tips di TikTok, menggunakan cuka dan baking soda untuk mencuci buah, dapat dilakukan. Mereka bisa mengurangi bakteri dan pestisida dari produk yang dicuci.
"Untuk pencucian dengan cuka, Anda dapat menggunakan sulingan gandum, cuka sari apel, atau cuka anggur. Gunakan setengah cangkir cuka per cangkir air, rendam produk sambil diaduk sesekali selama dua hingga tiga menit. Kemudian bilas dengan air dingin segar setidaknya selama satu menit," jelasnya.
Namun, satu kelemahan penggunaan cuka adalah asam asetat yang dikandungnya dapat mengubah rasa dan tekstur. Apalagi pada buah lunak jika Anda merendamnya lebih dari dua hingga tiga menit.
Untuk soda kue, sekitar 0,84 g soda kue per 100 ml air (kurang dari enam sendok makan) terbukti dapat menghentikan pertumbuhan kuman pada produk segar. Perendaman selama 15 menit dengan soda kue juga terbukti dapat menghilangkan hampir semua jejak pestisida dari produk.
"Akan tetapi, Anda sebenarnya hanya membutuhkan satu sendok teh soda kue per cangkir air dingin untuk mencuci produk. Ini akan tetap menghilangkan mikroba dan pestisida tanpa mengubah rasa produk. Rendam buah dan sayuran dalam mangkuk bersih selama 15 menit, aduk sesekali," terang Freestone.
Dikarenakan soda kue bersifat basa, merendam lebih dari 15 menit dan tidak membilasnya secara menyeluruh dapat merusak kulit buah-buahan dan sayuran yang halus. Ini juga akan memengaruhi tekstur dan rasanya.
Bagaimana cara mencuci kentang yang tepat?
Produk dengan kulit keras kulit keras seperti kentang, ubi jalar, dan sayuran akar lainnya, dapat digosok dengan sikat sayur hingga tampak bersih. Tomat dapat dibilas di bawah keran air selama sekitar 30 detik, gosok perlahan dengan tangan.
Untuk mencuci sayuran berdaun hijau (contohnya selada, brokoli, kembang kol, kangkung, atau kubis), pisahkan daun atau kuntumnya kemudian bilas satu per satu di bawah keran. Jangan lupa untuk menggosoknya dengan tangan Anda hingga satu menit.
"Karena selada biasanya dimakan mentah, lebih aman untuk membuang daun luar yang rusak karena kemungkinan besar terkontaminasi bakteri," jelasnya.
Untuk buah-buahan, air merupakan cara terbaik untuk membersihkan kontaminan. Untuk buah keras seperti apel dan mentimun, bilas dengan air dingin yang mengalir hingga satu menit untuk menghilangkan kotoran, mikroba, dan lapisan lilin. Tapi, aturan untuk buah yang tinggi kandungan air cukup berbeda.
"Kandungan air yang tinggi pada ceri, anggur, stroberi, dan buah beri lainnya membuat buah-buahan ini sangat mudah rusak. Membasahi buah beri akan meningkatkan pertumbuhan kuman yang ada dan mengurangi masa simpannya. Oleh karena itu, sebaiknya simpan buah-buahan ini tanpa dicuci di lemari es, dan cucilah hanya saat akan dimakan," lanjutnya.
Dia juga mengingatkan untuk membuang buah beri yang busuk atau berjamur sebelum memasukkannya ke dalam lemari es.
Buah dan sayur yang tidak akan langsung dimakan harus dikeringkan dengan tisu dapur untuk menghilangkan kelembapan dan mengurangi pertumbuhan kuman. Kemudian simpan dalam wadah berpenutup di lemari es. Sebaiknya bersihkan wastafel dapur, permukaan, dan peralatan sebelum mencuci dan menyiapkan buah dan sayur.
"Perlu diingat bahwa tidak ada metode mencuci di rumah yang dapat menghilangkan atau membunuh semua kuman yang mungkin ada pada buah dan sayur. Hanya memasak dengan suhu di atas 60°C yang dapat melakukannya," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Cara Cuci Buah dan Sayur yang Benar Menurut Ahli Mikrobiologi"