Hagia Sophia

31 December 2025

Ini Gejala 'Super Flu' yang Serang Ribuan Warga New York

Warga di New York, Amerika Serikat. (Foto: AP/Andres Kudacki)

Kasus flu di New York, Amerika Serikat, melonjak pesat selama satu minggu. Hal ini rumah sakit kewalahan karena banyaknya pasien yang harus dirawat inap.

Para pejabat melaporkan 71.123 kasus baru selama tujuh hari pada periode 14-20 Desember 2025. Jumlah kasus baru mingguan ini menandai lonjakan 38 persen dari pekan sebelumnya.

Rawat inap akibat flu meningkat 63 persen di seluruh negara bagian. Di minggu sebelumnya ada 2.2251 orang, kini naik menjadi 3.666.

Kondisi ini disebabkan varian terbaru dari flu, subklade K, yang merupakan varian dari virus influenza A H3N2 yang mendominasi musim flu. Strain ini bertanggung jawab lebih dari setengah kasus flu di AS hingga pertengahan November.

"Musim flu kali ini bukan main-main. Kami melihat lebih banyak kasus daripada yang kami perkirakan untuk waktu seperti ini," kata Dr. Amanda Kravitz, seorang dokter anak di Weill Cornell Medicine di New York, kepada CBS Mornings.

Virus H3N2 seringkali disertai gejala yang lebih parah dibandingkan infeksi pernapasan umum.

Gejala 'Super Flu'

Meski sekilas mirip flu biasa, dokter menilai tingkat keparahan gejala dan lamanya pemulihan menjadi pembeda utama 'super flu'. Para pasien 'super flu' melaporkan kondisi yang jauh lebih berat dibanding influenza pada umumnya.

Para ahli menegaskan penanganan dini sangat krusial. Hal ini mengingat jumlah kasus terus meningkat dan risiko komplikasi tergolong tinggi.

Dikutip dari Newsweek, gejala yang sering muncul meliputi:
  • Demam tinggi
  • Nyeri tubuh hebat
  • Kelelahan ekstrem
  • Batuk berkepanjangan
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala berat
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Gangguan pencernaan
  • Rasa lemas berkepanjangan setelah fase akut mereda

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Gejala 'Super Flu' yang Meledak di New York, 71 Ribu Warga Kena dalam Sepekan"