Pakar kesehatan di berbagai negara telah memperingatkan soal potensi reinfeksi dari subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Artinya, orang yang telah terinfeksi COVID-19 bisa kembali tertular oleh subvarian ini.
Andrew Roberston kepala petugas kesehatan Australia Barat mengatakan kepada News.com.au bahwa meskipun sebelumnya orang telah divaksinasi atau memiliki imun dari infeksi sebelumnya, subvarian Omicron ini lolos dari antibodi. Ia bahkan memperkirakan infeksi terhadap subvarian Omicron bisa terjadi 4 minggu setelah infeksi sebelumnya pulih.
"Apa yang kami lihat adalah peningkatan jumlah orang yang telah terinfeksi BA.2 dan kemudian terinfeksi (Omicron BA.4-BA.5) setelah empat minggu," ucapnya dilansir dari Independent, Senin (25/7/2022).
"Jadi mungkin enam hingga delapan minggu mereka mengembangkan infeksi kedua, dan itu hampir pasti BA.4 atau BA.5," sambungnya.
Sebuah studi yang diterbitkan di Science minggu lalu telah mengkonfirmasi kenyataan bahwa banyak orang mungkin telah mengalami beberapa infeksi ulang secara berturut-turut. Dua subvarian baru ini menghindari perlindungan dari infeksi dan vaksin sebelumnya.
Profesor imunologi Danny Altmann, salah satu penulis studi tersebut menyatakan bahkan orang yang divaksin tiga dosis masih memiliki peluang terinfeksi Omicron.
"Kebanyakan orang, bahkan ketika divaksinasi tiga kali, memiliki respons antibodi yang menetralisir 20 kali lebih sedikit terhadap Omicron daripada terhadap strain 'Wuhan' awal," sebut Prof Altmann.
"Ini adalah semacam virus siluman yang masuk di bawah radar," sambungnya.
Namun, para mencatat bahwa vaksin akan memberikan kekebalan parsial dan masih dapat melindungi terhadap infeksi yang berpotensi lebih parah.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kabar Nggak Enak, Reinfeksi Omicron BA.4-BA.5 Bisa Terjadi Secepat Ini"