Hagia Sophia

11 August 2022

Riset Serosurvey: 98,5 Persen WNI Sudah Miliki Antibodi COVID-19

detikcom

Riset serosurvey untuk melihat perkembangan antibodi masyarakat di seluruh Indonesia terhadap COVID-19 kembali dilakukan. Hasilnya, terlihat adanya peningkatan penduduk yang memiliki antibodi SARS-CoV-2, antibodi COVID-19.

Hal ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan RI dan para peneliti Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM UI).

"Hasil dari serosurvey ini menunjukkan ada peningkatan proporsi penduduk yang memiliki antibodi SARS-CoV-2," kata peneliti FKM UI Iwan Ariawan dalam konferensi pers Kemenkes, Kamis (11/8/2022).

"Dari sebelumnya 87,8 persen pada Desember 2021, menjadi 98,5 persen pada Juli 2022," sambungnya.

Iwan mengatakan jumlah saat ini jauh lebih besar dari jumlah penduduk yang memiliki antibodi di bulan Desember 2021 lalu. Meski begitu, itu tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat tidak akan terkena atau terinfeksi COVID-19.

Menurutnya, masyarakat yang memiliki antibodi SARS-CoV-2 ini masih tetap bisa terinfeksi. Namun, risikonya tidak sampai berlanjut menjadi infeksi parah atau risiko untuk meninggalnya berkurang karena adanya kadar antibodi yang memadai atau tinggi.

Selain perkembangan antibodinya, Iwan juga mengatakan adannya peningkatan pada kadar antibodi hingga empat kali lipat.

"Kalau kita lihat kadarnya, ada peningkatan sebesar 4x lipat pada antibodi SARS-CoV-2, antibodi untuk COVID-19 di Indonesia, ini kalau dibandingkan dari Desember 2021 dengan Juli 2022," jelasnya.























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Hore! Warga RI yang Punya Antibodi COVID-19 Naik Jadi 98,5 Persen"