detikcom |
Pada hari Rabu, pemerintah Ontario, Kanada, mengatakan mereka yang terinfeksi COVID-19 dan bergejala diperbolehkan keluar dari isolasi menggunakan masker setelah 24 jam gejala COVID-19 hilang.
Begitu juga dengan mereka yang positif COVID-19 tanpa gejala dan melakukan kontak erat, dapat beraktivitas sehari-hari, seperti pergi bekerja atau sekolah. Namun, mereka harus mengenakan masker selama 10 hari.
Meski diperbolehkan keluar ke tempat umum, masyarakat yang terinfeksi COVID-19 tak boleh mengunjungi tempat berisiko tinggi, seperti Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.
Adapun kebijakan tersebut diambil oleh pemerintah setempat lantaran infeksi COVID-19 dari subvarian Omicron BA.5 sudah stabil.
"Kita perlu memiliki pendekatan yang akan mengurangi penularan RSV (Respiratory Syncytial Virus), influenza, dan COVID," kata Moore dalam briefing, dikutip dari Reuters, Kamis (1/9/2022).
"Kombinasi strategi ini harus menjadi pendekatan yang lebih pragmatis dan praktis untuk kembali ke sekolah dengan gangguan seminimal mungkin di lingkungan sekolah dan kerja," kata Moore.
Selain itu, pemerintah Ontario juga mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka akan mulai memberikan vaksin COVID-19 booster atau dosis ketiga kepada anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun mulai 1 September.
"Tetap up to date tentang vaksinasi dan booster COVID-19 masih merupakan alat terbaik untuk menjaga orang tetap sehat dan keluar dari rumah sakit, dan untuk memastikan ekonomi Ontario tetap terbuka," kata Menteri Kesehatan Ontario Sylvia Jones dalam sebuah pernyataan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kanada Izinkan Pasien COVID-19 Tanpa Gejala Berkeliaran di Tempat Umum"