Foto: thinkstock |
Berbeda dengan jenis kanker lainnya, tanda-tanda kanker darah jarang dipicu oleh tumor ganas pada suatu organ. Kanker darah adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelainan pada perkembangan sel darah, sumsum tulang belakang, atau sistem limfatik.
Sebagai cairan utama bagi tubuh, darah menyumbang sedikitnya delapan persen dari berat badan normal manusia. Cairan ini bersirkulasi ke seluruh sistem vaskular untuk memasok kebutuhan krusial pada organ tubuh, seperti oksigen, nutrisi, hormon, dan antibodi.
Darah sendiri terbuat dari campuran plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Masing-masing dari mereka memiliki komponen dan fungsi berbeda.
Umumnya, kanker darah disebabkan oleh perubahan mutasi DNA atau produksi sel darah putih yang berlebih. Akibatnya, komponen lain dalam darah jadi melemah sehingga berdampak pada penurunan kinerja organ.
Selain leukemia atau kerap disebut leukimia meski kurang tepat, jenis kanker darah lainnya adalah limfoma, myeloma, Myelodysplastic Syndromes (MDS), dan Myeloproliferative Neoplasms (MPN). Penyakit ini cukup rentan menjangkiti anak-anak dan wanita. Sejumlah faktor risiko pun dapat memicu kelainan darah ini, misalnya pertambahan umur, kelompok etnis tertentu, paparan zat kimia berbahaya, dan penggunaan obat-obatan khusus.
Tanda-tanda Kanker Darah
Dikutip dari Blood Cancer UK, tanda-tanda kanker darah bisa dilihat jika masalah kesehatan ini muncul secara bersama dan berkala:
1. Anemia
Anemia terjadi karena tubuh kekurangan sel darah merah sehingga kadar oksigen yang dibutuhkan tidak terpenuhi. Akibatnya, seseorang mengalami masalah kesehatan, seperti mudah lelah, sering sesak napas, pingsan, dan sakit kepala.
2. Ruam dan Memar
Memar adalah tanda pendarahan di bawah kulit dan sering terjadi setelah cedera. Namun jika kondisi ini muncul tanpa alasan, bisa jadi itu pertanda jumlah trombosit rendah sehingga mengganggu proses pembekuan darah.
Selain itu, kanker darah akan menimbulkan petekie dan purpura. Kedua kondisi tersebut terlihat seperti bintik-bintik kecil berwarna ungu yang lambat laun berubah jadi ruam besar. Petekie dan purpura disebabkan oleh pembuluh darah yang 'bocor' ke permukaan kulit bagian bawah.
3. Perdarahan
Leukemia berpeluang membuat hidung dan gusi pengidapnya berdarah. Penyakit ini juga mengakibatkan pendarahan dari luka yang tidak kunjung sembuh, kadar darah menstruasi berlebih, atau hematuria (kencing darah). Dalam kasus langka, kanker darah bisa menyebabkan pendarahan di otak sehingga muncul gejala neurologis.
4. Demam
Demam adalah efek dari pertahanan sistem imun tubuh yang berjuang melawan infeksi. Hal ini diakibatkan oleh rendahnya komponen sel darah putih.
5. Benjolan dan bengkak
Sel darah putih yang menumpuk di kelenjar getah bening bisa memicu benjolan di area leher, ketiak, atau selangkangan. Benjolan ini cenderung tidak terasa sakit, namun bukan berarti boleh diabaikan.
6. Sakit Tulang
Myeloma dapat merusak struktur tulang sampai-sampai menyebabkan sakit di punggung, tulang rusuk, dan pinggul.
7. Masalah Perut
Penimbunan sel darah abnormal bisa terjadi di limpa. Jika hal ini terwujud, pengidapnya akan merasakan kembung dan tidak nyaman pada tulang rusuk bawah di sebelah kiri. Kondisi tersebut pun berdampak pada pengurangan porsi makan.
8. Berat Badan Turun
Beberapa pengidap kanker akan mengalami penurunan berat badan. Sebab, reaksi tubuh terhadap sel kanker dapat merusak metabolisme dan mengurangi massa otot serta lemak.
Berkeringat di malam hari dan kulit gatal juga termasuk tanda-tanda kanker darah. Berdasarkan kondisi tersebut, seseorang yang sudah disuspek akan diberikan perawatan khusus oleh dokter, seperti kemoterapi, radioterapi, dan transplantasi sel induk.
Sebaiknya jagalah kondisi kesehatan dengan rutin menerapkan gaya hidup sehat dan hindari radiasi berbahaya. Bila perlu, konsumsilah tablet penambah darah secara berkala untuk mencegah anemia.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "8 Tanda-tanda Kanker Darah, Mudah Lelah hingga Berat Badan Turun"