Foto: Getty Images/iStockphoto/John Kevin |
Etilen Glikol (EG) kini tengah ramai diperbincangkan dan dikaitkan dengan kasus gagal ginjal akut misterius yang terjadi di Indonesia. Per 24 November, Kementerian Kesehatan melaporkan total ada 255 kasus yang tersebar di 26 provinsi, 143 anak di antaranya meninggal dunia.
Sejauh ini, zat kimia etilen glikol (EG), dietilen glikol (DEG), dan etilen glikol butil ether (EGBE) diduga menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak. Ketiganya merupakan cemaran dari zat pelarut dalam proses pembuatan obat.
"Kami simpulkan penyebabnya obat [mengandung zat] kimia yang merupakan cemaran dari pelarut ini," kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin di Istana Negara, Senin (24/10/2022).
Berikut beberapa hal tentang etilen glikol yang wajib diketahui:
Etilen Glikol Itu Apa?
Dietilen glikol dan etilen glikol adalah senyawa pelarut organik dengan rasa manis yang kerap disalahgunakan untuk pelarut obat.
"Masalahnya, dietilen glikol dan etilen mengalami oksidasi oleh enzim," jelas Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas (Unpad) Padjajaran Prof apt Muchtaridi, PhD, yang dikutip dari laman resmi Unpad.
Prof Muchtaridi menjelaskan saat masuk ke dalam tubuh, senyawa tersebut akan mengalami oksidasi oleh enzim hingga menjadi glikol aldehid. Kemudian, senyawa itu kembali dioksidasi menjadi asam glikol dan membentuk lagi menjadi asam oksalat, senyawa yang memicu membentuk batu ginjal.
Lebih lanjut, asam oksalat yang sudah mengkristal akan membentuk seperti jarum yang tajam.
"Asam oksalat kelarutannya kecil, kalau ketemu kalsium akan terbentuk garam yang sukar larut air dan larinya akan ke organ, seperti empedu dan ginjal," kata Prof Muchtaridi.
"Jika lari ke ginjal, akan jadi batu ginjal. Kristalnya tajam akan mencederai ginjal," sambungnya.
Kegunaan Etilen Glikol
Dikutip dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kegunaan etilen glikol ini bisa untuk antibeku (antifreeze), yang ditemukan dalam pelarut, cat, plastik, hingga cairan rem hidrolik.
Etilen glikol ini bisa terlihat seperti kental pada suhu kamar. Namun, bila digunakan dalam antibeku atau antifreeze otomotif, warnanya bisa menjadi kuning-hijau neon.
Kenapa Bisa Ada Etilen Glikol di Produk Farmasi?
Pada kesempatan berbeda, pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Zullies menjelaskan etilen glikol adalah senyawa yang berbentuk cairan jernih, tidak berbau, dan memiliki rasa manis. Etilen glikol maupun dietilen glikol bukanlah bahan yang wajar ada di dalam suatu sediaan farmasi, karena sifatnya sangat toksik.
Akan tetapi, senyawa tersebut masih bisa ada di dalam produk farmasi dalam ambang batas tertentu. Etilen glikol itu mungkin muncul sebagai impurities atau cemaran dalam bahan baku.
Apa yang Terjadi Jika Etilen Glikol Masuk ke Dalam Tubuh?
Prof Zullies menjelaskan etilen glikol sangat mudah diserap oleh saluran cerna dan diabsorpsi secara perlahan melalui kulit dan paru-paru. Karena sangat larut dalam air, saat etilen glikol di dalam tubuh akan didistribusikan ke seluruh air tubuh total.
"Studi yang melibatkan hewan dengan diberi dosis tunggal etilen glikol menunjukan bahwa penyerapan EG itu cepat dan hampir sempurna. Jadi memang mudah diserap," jelasnya dalam webinar 'Kupas Tuntas Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak dan Dugaan Sirup Obat sebagai Penyebabnya' di YouTube Kanal Pengetahuan Farmasi UGM, Sabtu (22/10/2022).
"Konsentrasi plasma terjadi pada 1-4 jam. Jadi 1-4 jam itu sudah sampai konsentrasi peak plasmanya, di dalam darah meningkat. Bisa meningkat secara linear dengan dosis. Jadi kalau dosisnya tinggi, tentu akan lebih tinggi," imbuh Prof Zullies.
Berapa Lama Etilen Glikol Bisa Bertahan di Dalam Tubuh?
Menurut Prof Zullies, waktu paruh etilen glikol di dalam tubuh anak-anak adalah 2,5 jam dan 3-8 jam pada orang dewasa jika terpapar dan tidak diobati. Dengan begitu, sebenarnya etilen glikol bisa cepat hilang saat berada di dalam tubuh.
"Mereka yang terdeteksi ada EG-nya di dalam darah, itu yang kapan juga suatu pertanyaan. Pemakaian kapan dan mestinya sudah tereliminasi. Tapi tergantung juga jumlah yang masuk," beber Prof Zullies.
"Di dalam hati, EG akan dimetabolisir. Hanya sebagian kecil yang akan keluar dalam keadaan tidak berubah. 20 persen akan keluar dalam keadaan tidak berubah. Sebagian besar adalah di metabolisme," pungkasnya.
Efek Samping Etilen Glikol
Prof Muchtaridi mengungkapkan efek etilen glikol jika terjadi pada anak-anak yang notabene memiliki ukuran ginjal lebih kecil, akan lebih parah. Tidak hanya merusak ginjal, efeknya juga bisa mempengaruhi jantung dan memicu kematian yang cepat.
"Yang paling berbahaya ketika kondisi ini terjadi di negara-negara kering. Kondisi dehidrasi akan mempercepat pembentukan asam oksalatnya. Contohnya seperti di Gambia," imbuhnya.
Karena efek sampingnya yang berbahaya, dietilen glikol dan etilen glikol sebenarnya sudah dilarang ketat penggunaannya dalam obat oleh Food and Drugs Administration (FDA) sejak 1938.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Soal Etilen Glikol, yang Diduga Jadi Pemicu Gagal Ginjal Akut Pada Anak"