Hagia Sophia

26 October 2022

Beberapa Tanda Hiperventilasi yang Wajib Diwaspadai, Muncul Saat Cemas dan Panik

Foto: ilustrasi/thinkstock

Tanda-tanda hiperventilasi tampaknya cukup sering dialami oleh masyarakat. Kondisi ini dapat muncul saat seseorang merasa cemas atau panik, sehingga alur napasnya terlalu cepat. Alur pernapasan yang cepat menyebabkan penurunan kadar karbon dioksida dalam darah. Akibatnya, seseorang mungkin akan merasakan tanda-tanda hiperventilasi.

Hiperventilasi adalah sindrom gangguan pernapasan yang umumnya disebabkan oleh kondisi psikologis seseorang di saat tertentu, seperti gugup atau stres. Sindrom ini paling sering terjadi pada orang yang berusia 15-55 tahun.

Wanita umumnya lebih berisiko mengalami hiperventilasi daripada pria, khususnya ketika mereka hamil. Namun, kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya setelah bayi lahir.

Selain faktor psikologis, penyakit lain juga memungkinkan menjadi pemicu hiperventilasi, seperti infeksi pneumonia, cedera kepala, gangguan paru-paru, dan komplikasi diabetes.

Tanda-tanda Hiperventilasi

Tanda-tanda hiperventilasi umumnya bersifat sementara dan berlangsung dalam waktu singkat. Namun, tidak menutup kemungkinan hiperventilasi kronis dapat terjadi pada seseorang dengan penyebab-penyebab yang telah dijelaskan. Dikutip dari Patient, sewajar hiperventilasi menyebabkan sesak napas dan nyeri dada. Kondisi lainnya meliputi:
  • Kesemutan atau mati rasa di kedua lengan, jari-jari tangan, dan kaki.
  • Kesulitan berbicara.
  • Pusing dan kelelahan.
  • Timbul suara berdenging di telinga (tinitus)
  • Jantung berdegup kencang (palpitasi).
  • Perasaan tersedak atau tercekik.
  • Mengi.
  • Berkeringat.
  • Sendawa dan kembung.
  • Gangguan Tidur.
  • Pada sedikit kasus, kondisi ini menyebabkan hilangnya kesadaran.
Tanda-tanda hiperventilasi dapat diobati dengan meningkatkan kadar karbon dioksida dalam darah sehingga menormalkan kembali alur pernapasan. Banyak cara untuk mengatasi hal tersebut, misalnya latihan pernapasan untuk merilekskan diafragma dan perut, meditasi secara berkala, meminum obat anti cemas, dan berolahraga secara teratur.























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "11 Tanda-tanda Hiperventilasi, Kondisi yang Muncul Saat Gugup dan Panik"