Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/Nenov |
Belakangan heboh kasus bayi tertukar yang terjadi di Kabupaten Bogor. Kejadian itu dialami ibu bernama Siti Mauliah asal Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dia baru mengetahui fakta bahwa bayi yang sudah dirawatnya selama setahun itu ternyata bukan anak kandungnya. Kecurigaan bermula dari gelang rumah sakit. Ketika mau dipulangkan, seorang suster menanyakan apakah Siti adalah ibu dari pasien atas nama bayi lain.
"Di situ klien kami baru sadar, kok atas nama pasien yang lain ya. Dikonfirmasi, alasan rumah sakit itu hanya ketukar gelang. Sampai berlarut sampai setahun ini," ucapnya kepada detikcom.
Saat ini, kasus tersebut sudah memasuki babak baru. Dua bayi yang tertukar dan kedua orang tuanya telah menjalani tes DNA silang di Puslabfor Polri. Namun, hasilnya masih belum diumumkan.
Kasus bayi tertukar ini sangat mengkhawatirkan, terutama untuk orang tua yang baru memiliki anak. Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus serupa.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut cara yang bisa dilakukan agar bayi tidak tertukar di rumah sakit:
1. Cek Gelang pada Ibu dan Bayi
Di banyak rumah sakit mungkin sudah mulai menjalani protokol untuk mencegah terjadinya bayi pasien tertukar, yakni dengan pita atau gelang identifikasi. Gelang ini berfungsi untuk mencocokkan antara ibu dengan bayinya yang baru lahir.
Dikutip dari Verywell Family, setiap kali perawat maupun staf rumah sakit lainnya meninggalkan ruangan bersama bayi, mereka harus memverifikasi gelangnya. Setelah mengembalikan bayi, prosedur itu kembali dilakukan untuk memastikan bayi kembali pada orang tua yang tepat.
2. Pakai Sidik Jari
Dikutip dari HuffPost, beberapa rumah sakit juga sudah mulai menggunakan prosedur pengambilan sidik jari atau sidik kaki bayi untuk arsip mereka. Ini menjadi salah satu cara dari checks and balances yang bisa mencegah bayi tertukar.
3. Ambil Foto Bayi
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengambil foto si bayi. Cara ini bisa menurunkan tingkat paranoid ibu akan bayinya yang bisa saja tertukar.
Dikutip dari The Herald Times, sang ibu bisa mempelajari foto si bayi untuk membiasakan diri mengenali setiap sudut bayinya. Dengan begitu, ibu bisa mengidentifikasi dan mengenali tanda khas yang ada pada bayinya seperti tanda lahir atau tahi lalat, selain melihat gelangnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Berkaca dari Kasus Ibu di Bogor, Ini Cara Agar Bayi Tak Tertukar di RS"