Foto: Shutterstock |
Pernahkah detikers menyentuh bagian belakang kepala dan merasakan adanya benjolan? Mungkin orang akan merasa kaget atau khawatir jika muncul benjolan di bagian belakang kepala.
Biasanya, benjolan di kepala muncul karena kepala terbentur sesuatu. Tetapi, ternyata benjolan di belakang kepala juga bisa muncul meski kepala tidak terbentur, tetapi karena penyebab lain.
Penyebab Muncul Benjolan di Belakang Kepala
Mengutip Medical News Today, berikut beberapa penyebab munculnya benjolan di belakang kepala.
1. Benturan di Kepala
Penyebab pertama benjolan di belakang kepala adalah kepala terbentur sesuatu. Ini bisa terjadi ketika kamu terjatuh ke belakang atau saat kepala membentur kursi mobil dalam kecelakaan saat berkendara. Bertubrukan saat bermain olahraga yang butuh kontak fisik juga bisa mengakibatkan kepala benjol di bagian belakang.
Benturan di kepala bisa menyebabkan darah di bawah kulit yang terbentur berkumpul dan membentuk benjolan yang semisolid. Benjolan seperti ini bisa diobati dengan istirahat, obat penahan rasa sakit, atau kompres air es.
Tetapi, benturan yang lebih serius bisa mengakibatkan gegar kepala, baik berat maupun ringan. Jika mengalami tanda-tanda gegar kepala seperti rasa pusing, mual, muntah, sakit kepala, pandangan buram, sulit menjaga keseimbangan, atau bahkan kehilangan kesadaran, sebaiknya kunjungi dokter.
2. Kista Pilar
Kista pilar atau kista trikilemal adalah benjolan yang umumnya tumbuh di sekitar kulit kepala. Kista ini berupa benjolan halus dan padat yang berisi keratin, protein yang bertugas dalam pembentukan rambut dan kuku.
Penyebab utama kista pilar adalah penumpukan keratin pada folikel rambut. Folikel rambut sendiri merupakan tempat tumbuhnya rambut, berupa lubang kecil yang terdapat di kulit kepala.
Umumnya pilar kista tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala. Tetapi, jika kista pilar menimbulkan rasa tidak nyaman, kista bisa dihilangkan dengan operasi.
3. Lipoma
Lipoma adalah benjolan yang berasal dari lemak, sehingga teksturnya lembut dan agak seperti karet. Lipoma bisa muncul di bagian tubuh mana saja, termasuk belakang kepala dan leher.
Benjolan lipoma ukurannya beragam, tetapi biasanya tidak sakit. Jika lipoma terlalu besar dan menimbulkan rasa tidak nyaman, lipoma bisa dihilangkan dengan operasi.
4. Osteofit
Kondisi osteofit dikenal juga dengan sebutan bone spur. Mengutip Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, osteofit adalah suatu kondisi tulang tumbuh menonjol ke arah luar tubuh.
Kondisi ini kerap muncul di persendian atau tempat 2 tulang bertemu, seperti leher, bahu, lutut, punggung bawah, kaki, tumit, dan jari-jari tangan atau kaki.
Osteofit terasa seperti benjolan yang keras. Benjolan ini bisa terasa sakit jika tertekan tulang, jaringan, atau saraf.
Osteofit bisa muncul pada persendian orang yang mengalami osteoarthritis. Osteofit umumnya tidak berbahaya, kecuali bila sampai menekan saraf. Orang dengan kondisi tersebut harus menjalani pengobatan untuk mencegah komplikasi serius.
5. Jerawat di Kulit Kepala
Tak hanya di wajah, jerawat juga bisa muncul di kulit kepala. Jerawat muncul ketika folikel rambut tersumbat akibat sel kulit dan zat berminyak yang disebut sebum.
Menurut American Academy of Dermatology Association, beberapa jenis produk perawatan rambut juga bisa menimbulkan jerawat di kulit kepala. Penggunaan produk perawatan rambut yang mengandung minyak bisa membuat minyak menyumbat folikel-folikel rambut.
Jika mengalami jerawat di kulit kepala, cobalah menghentikan penggunaan produk perawatan rambut seperti shampoo, conditioner, dan produk penata rambut lainnya yang sedang digunakan.
6. Folikulitis
Folikulitis adalah kondisi ketika folikel rambut mengalami peradangan atau inflamasi. Peradangan ini bisa memunculkan benjolan berisi nanah yang bisa bertambah besar. Gejalanya berupa rasa gatal, sakit, dan benjolan berwarna putih di bagian atasnya.
Folikulitis bisa diobati di rumah dengan cara mengompres benjolan dengan air hangat untuk meredakan peradangan dan nanah. Obat salep antibiotik dan shampoo anti ketombe juga bisa membantu mengobati folikulitis.
Untuk kasus folikulitis yang lebih serius, dokter biasanya memberikan antibiotik untuk diminum atau resep salep.
7. Rambut Tumbuh ke Dalam
Penyebab benjolan di belakang kepala selanjutnya adalah ketika rambut tidak tumbuh ke luar dengan benar, sehingga rambut tumbuh di balik permukaan kulit. Ini mengakibatkan benjolan yang terasa gatal dan panas.
Rambut tumbuh ke dalam biasanya terjadi ketika seseorang mencukur rambutnya. Kondisi ini juga lebih sering terjadi pada orang dengan rambut keriting.
Kondisi ini biasanya sembuh tanpa pengobatan, tetapi dokter bisa memberikan antibiotik jika terjadi infeksi.
8. Kista Epidermoid
Kista epidermoid adalah kista jinak yang umum timbul pada kulit. Kista tersebut muncul akibat keratin yang terjebak pada permukaan kulit bagian bawah.
Umumnya, kista ini tidak berbahaya dan bisa hilang tanpa harus melakukan penanganan tertentu. Meski begitu, beberapa kasus kista epidermoid tetap membutuhkan perawatan karena dianggap mengganggu bagi orang yang mengalaminya.
Dermatologis bisa menyingkirkan kista ini. Jika kista berhasil disingkirkan bersama dengan kantungnya, kemungkinan besar kista ini tak akan tumbuh lagi.
9. Tumor
Dalam beberapa kasus, benjolan di belakang kepala bisa jadi merupakan tanda tumor tulang. Salah satu jenis tumor pada tulang belakang leher adalah chordoma, yaitu tumor yang tumbuh dari tulang di dasar tengkorak. Jika dibandingkan dengan jenis kanker tulang lainnya, chordoma termasuk langka.
Chordoma berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala. Chordoma berukuran besar dapat menimbulkan gejala seperti kesulitan berjalan dan menjaga keseimbangan, sakit kepala, gangguan pendengaran, dan gangguan penglihatan. Chordoma pun bisa menyebar ke bagian-bagian tubuh lainnya.
Pengobatan tumor tulang tergantung oleh beberapa faktor seperti ukuran dan lokasi tumor, serta apakah tumor tersebut jinak atau berpotensi menyebabkan kanker.
Itu dia beberapa penyebab benjolan di bagian belakang kepala. Jika benjolan bertambah besar, menimbulkan rasa sakit, mengeluarkan nanah, terasa panas saat disentuh, atau kulit di sekitarnya berubah warna, sebaiknya kunjungi dokter.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Muncul Benjolan di Belakang Kepala? 9 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya"