Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio |
Apa itu perut begah? Menurut Healthline, perut begah adalah istilah untuk menggambarkan kondisi perut yang beragam, seperti kembung, penuh, sesak, dan kenyang terlalu cepat. Perasaan perut begah tentu membuat tidak nyaman.
Mengutip Medical News Today, perut begah ini umumnya terjadi karena makan dalam jumlah yang sangat banyak atau makan terlalu cepat. Mengonsumsi makanan tinggi serat dan minuman berkarbonasi juga bisa menimbulkan gas di saluran pencernaan, sehingga perut terasa penuh.
Meski umumnya tidak berbahaya, perut begah yang dialami terus-menerus perlu diwaspadai. Sebab, perut begah bisa jadi merupakan gejala penyakit-penyakit lain.
Apakah detikers telah mengubah kebiasaan makan dan masih mengalami perut begah? Ini bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut.
Penyebab Perut Begah
Perut begah bisa disebabkan oleh penyakit jangka pendek maupun jangka panjang. Cara mengobati perut begah pun berbeda-beda, tergantung penyebabnya.
Perut begah bisa disebabkan oleh hal-hal berikut.
1. Sembelit
Sembelit bisa menjadi penyebab perut begah. Mengutip National Health Service UK, sembelit adalah kondisi sulit buang air besar atau buang air besar lebih jarang dari biasanya.
Sembelit disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
- Kurang mengkonsumsi makanan berserat
- Kurang minum air
- Kurang beraktivitas fisik
- Sering menahan rasa ingin buang air besar
- Efek samping obat-obatan
- Stres.
Sembelit juga cukup umum terjadi pada wanita hamil dan baru melahirkan. Untuk mengatasi sembelit, ubah pola makan dan jangan menahan rasa ingin buang air besar.
2. Intoleransi Makanan
Intoleransi makanan adalah kondisi ketika tubuh kesulitan mengonsumsi bahan-bahan makanan tertentu. Meski tidak berbahaya, mengonsumsi makanan yang tidak bertoleransi dengan tubuh bisa menyebabkan perut begah, diare, dan buang angin.
Intoleransi makanan berbeda dengan alergi makanan, yang menyebabkan rasa gatal pada kulit dan pembengkakan pada wajah.
Jenis intoleransi makanan yang cukup umum adalah intoleransi laktosa yang terdapat di berbagai produk susu, seperti keju dan yoghurt. Jika perut terasa begah setelah mengonsumsi produk tersebut, bisa jadi detikers memiliki intoleransi laktosa.
Ada juga jenis intoleransi makanan lainnya, seperti intoleransi terhadap gluten, kafein, alkohol, sampai MSG. Untuk mengetahui intoleransi secara pasti, sebaiknya periksakan diri ke dokter.
3. Gangguan Pencernaan
Gangguan pencernaan disebut juga dyspepsia. Beberapa gejalanya antara lain perut begah, sering bersendawa dan buang angin, serta sakit maag setelah makan. Gangguan pencernaan bisa diobati sendiri di rumah dengan cara-cara sebagai berikut.
- Kurangi konsumsi teh, kopi, soda, dan alkohol
- Jangan makan 3-4 jam sebelum tidur
- Hindari makanan berlemak dan pedas
- Jangan merokok
- Jangan mengonsumsi ibuprofen atau aspirin kecuali jika diberi resep dokter.
4. Menstruasi
Perut begah merupakan salah satu gejala umum yang muncul sebelum menstruasi alias PMS (premenstrual syndrome). Gejala ini biasanya akan mereda beberapa hari setelah hari pertama pada siklus menstruasi.
5. Functional Gastrointestinal Disorder
Functional Gastrointestinal Disorder atau FGID bisa ditemui pada anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. FGID tidak disebabkan oleh infeksi maupun penyakit, melainkan fungsi tubuh yang tidak lazim.
FGID bisa menimbulkan gejala yang beragam, antara lain perut begah, sembelit, diare, sering bersendawa, mual, dan muntah-muntah. FGID bisa disebabkan oleh merokok dan rasa stres. Selain itu, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh riwayat keluarga.
Pengobatan FGID berbeda dari satu pasien ke pasien lainnya. Sebaiknya berkonsultasilah ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
6. Asam Lambung
Penyakit asam lambung dikenal juga dengan sebutan gastroesophageal reflux disease (GERD). Gejala asam lambung antara lain:
- Rasa panas terbakar di dada
- Rasa asam atau pahit di mulut
- Makanan atau minuman di perut naik kembali ke kerongkongan
- Perut terasa penuh
- Rasa mengganjal di kerongkongan (globus sensation).
Asam lambung disebabkan oleh otot kerongkongan bagian bawah (otot LES) yang melemah. Otot ini seharusnya berkontraksi dan menutup saluran ke kerongkongan setelah makanan turun ke lambung. Bila otot ini lemah, kerongkongan akan tetap terbuka dan asam lambung akan naik kembali ke kerongkongan.
Otot LES bisa tidak bekerja dengan baik jika terlalu sering makan dalam jumlah banyak atau sering berbaring segera setelah makan. Kebiasaan merokok dan menggunakan aspirin dan ibuprofen juga bisa menyebabkan asam lambung naik.
Terakhir, kondisi kesehatan seperti obesitas, kehamilan, dan asma bisa memperparah gejala asam lambung.
Pengobatan asam lambung sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter. Berikut beberapa kebiasaan dan gaya hidup yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala asam lambung.
- Menjaga berat badan
- Tidak merokok
- Tidak makan terlalu banyak pada malam hari
- Tunggu 2-3 jam setelah makan, baru bisa berbaring.
7. Irritable Bowel Syndrome
Irritable bowel syndrome (IBS) adalah istilah untuk menyebut sekelompok gejala yang timbul bersamaan, antara lain kram, sakit perut, perut kembung, sembelit, dan diare.
IBS bisa disebabkan oleh sistem imun yang terlalu sensitif. Pernah mengalami keracunan makanan juga bisa menyebabkan kondisi ini. Pemicu gejala IBS antara lain stres, rasa cemas, dan makanan tertentu yang berbeda-beda untuk setiap orang.
Gejala IBS bisa diredakan dengan obat dari dokter. Selain itu, gejala-gejala IBS juga bisa diredakan dengan mengubah pola makan dan gaya hidup, seperti:
- Rutin beraktivitas fisik
- Mengurangi minuman berkafein
- Mengurangi stres dengan cara terapi atau bermeditasi
- Mengonsumsi suplemen serat dan probiotik
- Tidak merokok.
Perut terasa begah bisa merupakan gejala penyakit jangka pendek maupun jangka panjang. Umumnya perut begah tidak berbahaya, tetapi jika mengalami perut begah dalam jangka waktu yang lama, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Perut Terasa Begah? 7 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya"