Orangutan yang mengobati lukanya sendiri. (Foto: © Armas / Suaq Project) |
Pertama kalinya peneliti mendapati orangutan menyembuhkan luka dengan tumbuhan pereda nyeri. Temuan ini merupakan contoh terbaru yang memperlihatkan hewan liar saat mengobati diri mereka dengan tumbuhan liar.
Dikutip dari Scientific Reports, ilmuwan mengamati Rakus, si orangutan, memetik dan mengunyah daun tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat di seluruh Asia Tenggara untuk mengobati nyeri dan peradangan. Orangutan dewasa itu kemudian menggunakan jari-jarinya untuk mengoleskan sari tanaman tersebut pada luka di pipi kanan. Setelah itu, ia menekan tanaman yang sudah dikunyah itu untuk menutupi luka terbuka seperti perban darurat.
"Ini adalah pertama kalinya kami mengamati hewan liar mengoleskan tanaman obat yang cukup ampuh langsung ke lukanya," kata rekan penulis Isabelle Laumer, ahli biologi di Max Planck Institute of Animal Behavior di Konstanz, Jerman.
Tim peneliti kemudian melihat Rakus mengunyah daun Akar Kuning dengan nama ilmiah Fibraurea tinctoria tanpa menelannya dan menggunakan jarinya untuk langsung mengoleskan sari tanaman tersebut dari mulutnya.
Foto-foto menunjukkan luka hewan itu tertutup dalam waktu satu bulan tanpa masalah.
Rakus, diyakini lahir pada tahun 1989, berjenis kelamin laki-laki berflang, dengan bantalan pipi besar di kedua sisi wajah - ciri seksual sekunder laki-laki. Dia adalah salah satu hewan jantan yang dominan di wilayah tersebut.
"Ada kemungkinan bahwa pengobatan luka dengan Fibraurea tinctoria oleh orang utan di Suaq muncul melalui inovasi individu," kata Caroline Schuppli, ahli biologi evolusi dari Max Planck Institute of Animal Behavior.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Peneliti Takjub Lihat Orangutan Obati Luka dengan Tumbuhan Akar Kuning"