Ilustrasi. (Foto: iStock) |
Kopi adalah salah satu minuman yang paling sering dikonsumsi oleh orang-orang di seluruh dunia. Bahkan, minum kopi kerap menjadi bagian dari keseharian yang tidak bisa terlewatkan.
Ada banyak alasan mengapa orang minum kopi. Selain karena rasa dan aroma yang khas, kopi juga memiliki berbagai macam manfaat untuk kesehatan. Salah satu manfaat kopi yang paling dicari adalah untuk menambah energi dan meningkatkan fokus.
Khasiat ini berasal dari kafein yang terkandung di dalam kopi. Namun, selain sebagai penambah energi, kafein juga dapat merangsang keinginan untuk buang air besar (BAB).
Sebenarnya, bagaimana sih cara kopi bisa mendorong keinginan BAB?
1. Kopi Memicu Kontraksi pada Usus
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di National Library of Medicine mengungkapkan kopi dapat merangsang keinginan BAB dengan cara meningkatkan kontraksi pada otot-otot di usus besar. Efek ini dapat terjadi dengan cepat, yakni sekitar empat menit setelah minum kopi.
Penelitian lain juga menemukan kopi berkafein dapat menimbulkan efek yang lebih kuat terhadap aktivitas otot di usus besar, dibandingkan kopi yang tidak mengandung kafein. Artinya, mengonsumsi kopi berkafein dapat memicu keinginan BAB yang lebih kuat dibanding minum kopi yang tidak berkafein.
2. Kopi Merangsang Aktivitas Hormon di Usus
Kopi juga dapat merangsang produksi beberapa hormon, seperti gastrin dan kolesistokinin, yang terlibat dalam respons refleks gastrokolik. Refleks gastrokolik adalah reaksi tak sadar yang terjadi saat makanan masuk ke dalam perut.
Refleks gastrokolik dapat meningkatkan pergerakan pada usus besar saat lambung terisi makanan, dan menggerakkan feses (tinja) menuju rektum untuk dikeluarkan.
Jadi dengan kata lain, kopi juga dapat memicu keinginan BAB dengan cara merangsang produksi hormon yang menstimulasi pergerakan usus.
3. Apakah Kopi Susu Bisa Menyebabkan BAB?
Tak sedikit orang yang menambahkan susu ke dalam kopinya. Meskipun kombinasi kopi dan susu bisa memengaruhi keinginan untuk BAB, ada beberapa efek samping yang perlu diperhatikan.
Pada beberapa orang, produk susu dapat menyebabkan kembung, diare, mual, dan nyeri di perut. Hal ini biasanya dialami oleh orang-orang yang tidak toleran terhadap laktosa yang ada pada susu.
Gejala intoleransi laktosa juga cenderung memburuk seiring pertambahan usia. Karenanya, banyak orang yang baru mengalami kondisi tersebut ketika sudah memasuki usia tua.
Jadi jika sensitif terhadap produk susu, maka sebaiknya menghentikan penggunaan bahan tambahan, seperti susu dan krimer. Sebagai alternatif, gunakanlah produk berbasis tanaman atau nabati untuk melihat apakah perubahan tersebut memberi dampak terhadap kesehatan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Merasa Mulas dan Ingin Buang Air Besar Setelah Minum Kopi? Ternyata Ini Pemicunya"