Foto: REUTERS/Wolfgang Rattay |
Sven-Goran Eriksson, menyebut Gareth Southgate melakukan hal yang tak bisa pelatih Inggris sebelumnya lakukan. Southgate bawa Inggris juara Piala Eropa.
Inggris mampu melaju ke final Piala Eropa 2024. Pada laga puncak, Tiga Singa akan berhadapan dengan Spanyol di Olympiastadion Berlin, Minggu (15/7).
Inggris sempat banyak disorot karena tak mengusung sepakbola atraktif. Pelatih Inggris, Gareth Southgate banyak dikecam soal hal ini. Meski banyak dikecam, gaya main ini terbukti efektif mengantarkan Inggris ke final.
Lewat gaya main pragmatis yang diusungnya Southgate selalu mampu mengantarkan Inggris melaju paling tidak lolos ke perempatfinal turnamen besar sejak menukangi mereka pada 2016. Walau pada kesempatan sebelumnya selalu gagal memberi trofi.
Southgate kini kembali punya berpeluang mengakhiri puasa gelar Inggris. Terakhir kali Inggris juara adalah saat menjadi juara dunia pada 1966.
Mantan pelatih Inggris, Sven-Goran Eriksson, menyebut puasa gelar ini bikin setiap pelatih Tiga Singa dihadapkan dengan tekanan yang besar. Southgate bisa menghadapi tekanan tersebut dengan baik.
Eriksson menyebut Southgate adalah sosok yang belajar dari kesalahan. Ia berharap dengan hal ini Southgate bisa meraih trofi Piala Eropa. Hal yang tak pernah bisa dilakukan oleh pelatih Inggris lain.
"Pekerjaan sebagai pelatih Inggris membawa tekanan yang indah. Anda tahu betapa besar harapan yang ada pada Anda untuk mengakhiri tahun-tahun kepedihan itu. Saya merasakannya. Sir Bobby Robson merasakannya. Masing-masing dari 13 manajer sejak Sir Alf pasti merasakannya. Tak satu pun dari kami yang berhasil, tapi tidak- ada yang lebih dekat daripada Gareth Southgate," ujar Southgate dikutip dari situs UEFA.
"Gareth telah belajar dari kesalahan yang kami buat - khususnya dalam menangani mentalitas adu penalti - dan telah melangkah lebih jauh dari yang pernah kami lakukan. Ayolah, Gareth. Lakukan apa yang tidak pernah bisa kita lakukan," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di sport.detik.com dengan judul "Southgate Lakukan Hal yang Pelatih Inggris Sebelumnya Tak Bisa"