Ilustrasi bulan purnama. Foto: Freepik/ninjason1 |
Saat purnama, kondisi Bulan terkadang tidak benar-benar terlihat sama. Detikers mungkin pernah melihat Bulan tampak bersinar kemerahan. Di waktu purnama lain, ukuran Bulan bisa saja kelihatan lebih besar dari biasanya.
Tampilan bulan purnama yang kerap berbeda ini diketahui memiliki istilah masing-masing, antara lain supermoon, blue moon, dan blood moon. Yuk simak perbedaan tiap-tiap istilahnya di bawah ini.
Istilah supermoon, blue moon, dan blood moon muncul untuk mendeskripsikan fenomena bulan purnama yang tidak biasa. Dilansir dari situs Australian Academy of Science, berikut penjelasan mengenai perbedaannya masing-masing.
Supermoon
Kereta gantung bergerak menuju Gunung Sugar Loaf saat supermoon terbit di langit malam di Rio de Janeiro, Brasil, pada Selasa, 1 Agustus 2023. Foto: AP/Silvia Izquierdo |
Supermoon merupakan kondisi saat bulan purnama tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya. Hal ini dikarenakan Bulan berada pada titik terdekatnya dalam orbitnya mengelilingi Bumi.
Seberapa terang dan besar? Supermoon akan terlihat sekitar 14 persen lebih besar dan mencapai 30 persen lebih terang dari bulan purnama pada umumnya.
Meski tampak lebih besar dan terang, perubahannya tidak terlalu kelihatan sehingga sebagian orang mungkin tidak menyadarinya kecuali saat diberitahu.
Nama supermoon dicetuskan oleh seorang astrolog, bukan astronom. Dalam ilmu astronomi, terdapat istilah untuk supermoon yaitu perigee-syzygy.
Blue Moon
Blue moon bukan berarti Bulan tampak berwarna biru saat purnama. Istilah ini digunakan untuk menyebut fenomena bulan purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan kalender.
Jadi, dalam satu bulan terjadi dua kali bulan purnama. Nah, purnama kedua inilah yang disebut blue moon. Fenomena blue moon biasanya hanya terjadi sekali setiap dua setengah tahun.
Dari segi tampilan, Bulan saat blue moon tidak tampak berbeda dari bulan purnama biasanya.
Blood Moon
Fenomena Gerhana Bulan Total Blood Moon terlihat di langit sejumlah negara dunia. Fenomena ini dapat dilihat di benua Amerika hingga Eropa. Foto: USA TODAY NETWORK via REUTERS |
Fenomena Gerhana Bulan Total Blood Moon terlihat di langit sejumlah negara dunia. Fenomena ini dapat dilihat di benua Amerika hingga Eropa. Foto: USA TODAY NETWORK via REUTERS
Blood moon merupakan sebutan untuk Bulan yang terlihat berwarna merah seperti darah saat purnama. Gerhana bulan total juga kerap disebut blood moon sebab saat itu Bulan tampak kemerahan.
Fenomena blood moon terjadi ketika Bumi berada di antara Bulan dan Matahari. Hal ini menyembunyikan Bulan dari sinar matahari. Kala itu, satu-satunya cahaya yang mencapai permukaan Bulan adalah dari tepi atmosfer Bumi.
Molekul udara dari atmosfer Bumi menyebarkan sebagian besar cahaya biru. Cahaya yang tersisa dipantulkan ke permukaan Bulan dengan cahaya merah, sehingga Bulan tampak merah di langit malam.
Nah, itu tadi perbedaan supermoon, blue moon, dan blood moon. Jadi sekarang detikers sudah tidak bingung lagi dengan ketiga istilah bulan purnama itu, kan?
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Mengetahui Bedanya Supermoon, Blue Moon, dan Blood Moon"