Hagia Sophia

10 January 2025

PB IDI Belum Catat Ada Kasus Kematian yang Disebabkan HMPV di Indonesia

Ilustrasi (Foto: Getty Images/doble-d)

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menanggapi ketakutan masyarakat terkait munculnya kasus yang diakibatkan virus Human Metapneumovirus (HMPV). Sampai saat ini, PB IDI belum mencatat adanya laporan kasus kematian yang disebabkan oleh HMPV.

Anggota Bidang Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI Prof Dr dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K) mengatakan hal ini karena HMPV merupakan virus yang sudah lama ditemukan, sehingga tubuh manusia bisa jadi sudah memiliki respons yang lebih bagus untuk melawannya.

"Sejauh ini dari HMPV ini belum ada laporan yang fatal atau kematian ya, karena sebagian besar ringan-ringan saja seperti flu biasa. Mengapa menjadi bahan pembicaraan, ya mungkin meningkat kasusnya," kata Prof Erlina dalam webinar daring PB IDI, Rabu (8/1/2025).

"Mungkin karena sudah sering terinfeksi (HMPV), jadi tubuh mempunyai imunitas terhadap virus ini. Kalaupun terkena (gejalanya) ringan-ringan saja," lanjut dia.

Prof Erlina menambahkan virus yang telah ditemukan sejak 2001 ini tidak hanya menyerang anak-anak, namun orang dewasa juga bisa terpapar.

"Virus ini, masa inkubasinya rata-rata antara 3-6 hari. Artinya, begitu Anda terinfeksi virus ini, butuh waktu 3-6 hari sebelum menimbulkan gejala," tutur Prof Erlina.

Terkait tingkat keparahan, lanjut Prof Erlina, akan disesuaikan dengan seberapa bagus sistem imun tubuh seseorang. Saat imunitas tubuh baik, maka HMPV akan lebih mudah 'dimusnahkan', sehingga tak sampai muncul gejala.

"Gejala yang muncul mungkin demam, tapi nggak selalu demam kadang-kadang pilek saja. Batuknya umumnya kering, hanya sebagian kecil yang berdahak," kata Prof Erlina.

"Dan seperti flu pada umumnya, mungkin ada nyeri otot, sakit kepala, kelelahan, malas makan, kadang-kadang mengi atau penyempitan saluran napas," tutupnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "IDI: Belum Ada Kasus Kematian karena HMPV di Indonesia"