![]() |
Ilustrasi serangan jantung. (Foto: Getty Images/iStockphoto/monstArrr_) |
Seorang wanita berumur 20 tahun terkena serangan jantung di pusat kebugaran setelah mengonsumsi minuman berenergi. Dia sempat kejang-kejang dan pingsan sesaat setelah mengonsumsi minuman tersebut.
Jazmin Garza (20) sedang berolahraga dan menyelesaikan serangkaian latihan angkat beban dengan satu kaki ketika ia mulai merasa pusing dan berkunang-kunang. Ia baru saja minum beberapa teguk kaleng minuman berenergi yang mengandung 200 miligram kafein dalam satu porsi penuh.
Pacarnya, Isaac Ayala, menjelaskan bahwa Garza mulai mengalami kejang beberapa saat setelah berolahraga.
"Dia jatuh ke lantai (gemetar) dan hidungnya mulai berdarah!" Ayala dalam laman GoFundMe dikutip dari Mens Fitness, Senin (17/2/2025).
Ayala menelepon 911, tetapi langsung bertindak dengan memberikan CPR saat menyadari Garza kehilangan denyut nadinya. Saat layanan medis darurat tiba, mereka terus memberikan CPR dan menggunakan defibrilator agar jantungnya kembali berdetak.
Dokter memberi tahu Garza bahwa ia mengalami serangan jantung beberapa kali, dan perut serta ginjalnya berhenti bekerja. Paru-paru dan jantungnya juga mengalami gangguan, sehingga memerlukan bantuan hidup dan berbagai prosedur.
Dokter belum mengatakan apakah minuman berenergi tersebut menjadi penyebab langsung masalah kesehatan tersebut, tetapi Garza yakin minuman itu merupakan faktor penyebab kondisi jantung yang tidak diketahui-mengatakan bahwa ia pernah mengalami palpitasi di masa lalu.
"Saya pikir itu hanya kecemasan atau semacamnya. Saya tidak pernah memeriksakan diri ke dokter sebelumnya," kata Garza kepada Daily Mail.
Dikutip dari laman Healthline, konsumsi minuman berenergi dapat menyebabkan masalah kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi dan aritmia jantung. Dalam beberapa kasus, konsumsi berlebihan telah dikaitkan dengan serangan jantung.
Sebuah tinjauan tahun 2017 menemukan bahwa konsumsi minuman berenergi yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kardiovaskular, termasuk aritmia, serangan jantung, dan infark miokard. Para peneliti mencatat bahwa kasus-kasus ini biasanya melibatkan konsumsi minuman berenergi yang berlebihan dalam waktu singkat, sering kali dikombinasikan dengan alkohol atau stimulan lainnya.
Namun, terlepas dari hubungan antara konsumsi minuman berenergi yang berlebihan dan gagal jantung, tidak ada cukup bukti untuk menentukan hubungan sebab-akibat.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Wanita Umur 20 Kena Serangan Jantung Diduga gegara Konsumsi Minuman Berenergi"