Hagia Sophia

21 March 2025

Cara China untuk Naikkan Angka Kelahiran Bayi

Ilustrasi warga China (Foto: Nafilah/detikHealth)

Hohhot, China, ibu kota Mongolia Dalam, mengumumkan serangkaian subsidi pengasuhan anak bulan ini dan berjanji merawat ibu-ibu baru dengan memberikan satu cangkir susu gratis setiap hari. Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah setempat untuk meningkatkan jumlah penduduk di tengah tren penurunan populasi.

Lebih dari 20 pemerintahan tingkat provinsi di seluruh China telah mulai menawarkan subsidi pengasuhan anak. Subsidi semacam itu menjadi fokus utama para pembuat kebijakan dalam mendorong pasangan muda untuk menikah dan memiliki anak.

Dikutip Reuters, rencana aksi untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri yang dirilis pada hari Minggu menyebutkan bahwa pihak berwenang harus "mempelajari dan membangun sistem subsidi pengasuhan anak."

Hohhot, kota di wilayah utara China yang dikelilingi padang rumput hijau, menyatakan bahwa pasangan akan menerima pembayaran satu kali sebesar 10.000 yuan (sekitar Rp 22,7 juta) untuk anak pertama mereka, serta 10.000 yuan per tahun untuk anak kedua hingga usia lima tahun.

Anak ketiga akan menerima subsidi dalam jumlah yang sama hingga mereka berusia 10 tahun. Total subsidi ini kira-kira dua kali lipat pendapatan tahunan rata-rata penduduk setempat.

Hohhot juga meluncurkan program yang disebut "Aksi Perawatan Kesuburan Satu Cangkir Susu untuk Para Ibu," saat ibu yang melahirkan setelah 1 Maret berhak mendapatkan satu cangkir susu gratis setiap hari.

Selain itu, mereka juga berhak menerima voucher elektronik senilai 3.000 yuan atau sekitar Rp 6,8 juta dari dua perusahaan susu, yaitu Yili dan China Mengniu Dairy.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Siasat China Dongkrak Angka Kelahiran Bayi, Termasuk Bagi-bagi Susu Gratis"