Hagia Sophia

30 December 2025

Selain Turunkan BB, Intermittent Fasting Dapat Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Energi pada Otak

Foto: Ilustrasi intermittent fasting (Getty Images/iStockphoto/everydayplus)

Intermittent fasting atau puasa intermiten lebih dari sekadar membantu mengurangi lingkar pinggang. Pola makan ini juga dikaitkan dengan peningkatan fungsi otak, daya ingat yang lebih tajam, serta ketahanan mental yang lebih baik.

Menurut studi tahun 2017 yang diterbitkan di Nature Reviews Neuroscience, intermittent fasting dapat meningkatkan plastisitas sinaptik, memperkuat ketahanan terhadap stres, dan menurunkan peradangan, sehingga berdampak positif pada fungsi kognitif. Ulasan tersebut menjelaskan bahwa intermittent fasting merangsang produksi BDNF (brain-derived neurotrophic factor), molekul penting yang berperan dalam pembelajaran, memori, dan ketahanan neuron.

Tingkat BDNF yang tinggi membantu neuron membentuk koneksi yang lebih kuat, membuat otak lebih mudah beradaptasi dan lebih tajam seiring waktu.

Intermittent Fasting Dapat Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Energi pada Otak

Studi lainnya di tahun 2019 menemukan intermittent fasting bisa meningkatkan fungsi otak dengan meningkatkan metabolisme energi dan respon stres. Keduanya merupakan kunci untuk kinerja kognitif.

Analisis komprehensif ini menyoroti bahwa intermittent fasting meningkatkan efisiensi mitokondria. Artinya, sel-sel otak bisa menghasilkan lebih banyak energi meski dengan sumber bahan bakar lebih sedikit.

Saat otak bekerja lebih efisien, fokus dan daya ingat bisa meningkat, bahkan tanpa tidur tambahan atau suplemen.

Intermittent Fasting Mengurangi Peradangan dan Melindungi Sel-sel Otak

Studi tahun 2018 dalam Journal of Neurochemistry mengungkapkan, pembatasan kalori dan intermittent fasting mengurangi stres oksidatif dan neuroinflamasi. Hal ini menunjukkan efek perlindungan pada integritas neuron.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa puasa ini bisa mengurangi peradangan berbahaya di otak. Caranya adalah dengan menurunkan produksi radikal bebas dan meningkatkan jalur perbaikan sel.

Peradangan kronis yang tinggi dikaitkan dengan perubahan suasana hati, kebingungan, dan penurunan kognitif. Karena itu, manfaat dari intermittent fasting ini sangat berharga untuk kesehatan otak jangka panjang.

Cara Melakukan Intermittent Fasting

Tak perlu diet ekstrem, intermittent fasting hanya membutuhkan pengaturan waktu makan. Jadwal intermittent fasting yang populer di antaranya:
  • 16/8= Makan dalam waktu 8 jam, misalnya pukul 12-8 malam. Puasa dilakukan selama 16 jam.
  • 14/10=Makan selama 10 jam, puasa selama 14 jam
Penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Mulai perlahan, jangan langsung berpuasa selama 16 jam atau lebih jika masih pemula. Kombinasikan puasa ringan dengan tidur dan olahraga teratur.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Tak Cuma Bantu Turunkan BB, Ini Manfaat Intermittent Fasting untuk Kesehatan Otak"