detikcom |
Kasus harian COVID-19 di DKI Jakarta selalu menjadi yang tertinggi dibandingkan wilayah lain. Hingga Minggu (31/7/2022), tercatat 2.198 kasus baru di DKI Jakarta.
Namun, menurut dr Mintoro Sumego, Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran, terjadi penurunan jumlah pasien Wisma Atlet di gelombang Omicron saat ini dibandingkan gelombang Delta yang terjadi pada awal tahun.
dr Mintoro menyatakan hal ini dikarenakan banyak pasien COVID-19 pada gelombang Omicron ini lebih memilih isolasi mandiri dikarenakan gejala yang dialami lebih ringan.
"Lebih banyak masyarakat yang melaksanakan isolasi mandiri, mungkin dengan gejala ringan sehingga pasien memilih isolasi mandiri," ucapnya dalam konferensi virtual Perkembangan Kasus Covid-19 di DKI Jakarta dan Keterisian RSDC Wisma Atlet-Kemayoran, Senin (1/8/2022).
"Omicron itu penyebarannya cepat, tapi gejalanya ringan," sambungnya.
dr Mintoro menegaskan pada prinsipnya Wisma Atlet masih terus menerima berbagai pasien COVID-19 baik dengan gejala ringan, sedang, atau berat.
"Tapi Wisma Atlet pada intinya tetap menerima pasien baik yang gejala ringan, sedang, atau berat," bebernya.
Menurut dr Mintoro pasien Wisma Atlet akan terus fluktuatif ke depan mengingat kasus COVID-19 di DKI Jakarta yang masih cukup tinggi.
Hingga hari ini, Senin (1/8/2022), dr Mintoro menyatakan pasien Wisma Atlet Kemayoran ada 184 pasien. Dengan angka ini, ia mengatakan BOR Wisma Atlet masih di bawah 5 persen.
"Hari ini total 184 atau BOR di bawah 5 persen. Yang masuk 15, keluar 23, jadi masih banyak yang keluar," tuturnya.
Secara umum, menurut dr Mintoro pasien Wisma Atlet didominasi oleh pasien penularan domestik sebanyak 80 persen, dan 20 persen sisanya adalah pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "COVID-19 DKI Tinggi, Kenapa Pasien Wisma Atlet Sedikit? Ini Penjelasannya"