detikcom |
Belakangan, masyarakat dihebohkan oleh kabar temuan ratusan mahasiswa di Bandung positif HIV. Kabar tersebut mengacu pada Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Bandung yang merangkum data pada 1991-2021. Namun jika yang terpapar HIV adalah anak-anak, bakal seperti apa gejalanya?
Ketua Satgas HIV Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Endah Citraresmi, SpA(K) menjelaskan HIV bekerja menyerang sel CD4, yakni sel limfosit yang berperan sangat penting untuk sistem imun tubuh. Orang yang terpapar HIV akan mengalami penurunan pertahanan tubuh. Dengan begitu, gejala utama anak yang terkena HIV adalah mudah sakit.
Berbeda dari anak-anak lain tanpa HIV, anak dengan infeksi HIV mengalami perburukan gejala meski sakit yang dialaminya relatif ringan. Mulai dari paparan kuman, atau batuk-pilek yang kemudian berkembang menjadi pneumoni.
"Kita tahu memang sering sakit. Tapi kalau kena sakit, dia menjadi lebih berat. Kalau anak lain terkena batuk-pilek cuman batuk dan pilek doang, kalau ini menjadi pneumoni. Jadi infeksinya menjadi lebih berat," jelas dr Endah dalam konferensi pers virtual, Jumat (2/9/2022).
"Kemudian, juga bisa terinfeksi oleh kuman yang seharusnya tidak menyebabkan masalah pada anak dengan kekebalan tubuh baik tetapi pada penderita HIV, kuman tersebut bisa menyebabkan penyakit berat. Contohnya jamur, parasit, atau mungkin paling sering itu pernah dengar toksoplasma seperti di otak. TBC bisa banget, bahkan TBC biasanya berat. Jadi banyak sekali," sambungnya.
Selain itu dr Endah menjelaskan, anak-anak dengan HIV juga seringkali datang berkonsultasi ke dokter dengan keluhan berupa jamur di mulut.
Terakhir dr Endah menegaskan, anak yang bolak-balik terkena penyakit dan mengalami perburukan kondisi patut dicurigai mengalami penurunan kekebalan tubuh.
"Patokannya adalah kalau anak sering sakit dengan penyakit yang tidak lazim terjadi pada anak lain, kalau kena sakit sakitnya lebih berat sudah begitu bolak-balik, harus curiga. Mungkin anak itu mengalami gangguan kekebalan tubuh," jelas dr Endah.
"Anak dengan HIV juga sering kali datang dengan jamur di mulut. Bolak-balik kena jamur, harinya lama, pneumoni berulang, dan akibatnya sering sekali masuk dengan gizi kurang juga sering juga gizi buruk," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Apa Saja Gejala HIV pada Anak? Dokter Wanti-wanti Kapan Harus Curiga"