Foto: Getty Images/iStockphoto/Yummy pic |
Kelebihan berat badan memang jadi kondisi yang menakutkan bagi beberapa orang, terutama kaum wanita dan artis. Oleh karenanya, mereka akan melakukan berbagai cara untuk membentuk tubuh yang indah dan mencapai berat badan ideal. Salah satunya adalah menjalani metode diet intermittent fasting.
Intermittent Fasting (EF) adalah pola makan sehat yang prosesnya mirip dengan ibadah puasa dalam ajaran Islam. Jadi, cara ini menggunakan jangka waktu tertentu untuk seseorang menyantap hidangan berat dalam sehari.
"Metode ini (intermittent fasting) memakai istilah 'jendela makan'. Artinya, pelaku diet akan boleh makan di jam tertentu saja," kata dr Diana F Suganda, M.Kes, SpGK, Dokter Spesialis Gizi Klinik saat diwawancarai langsung oleh detikcom, Senin (3/10/2022).
Cara Melakukan Intermittent Fasting
Sebagai pengandaian, orang yang menjalankan diet ini umumnya menetapkan aktivitas makan setiap enam jam sekali. Di luar batasan waktu tersebut, ia tidak boleh menerima asupan makanan, kecuali mengonsumsi air mineral atau produk nonkalori.
Dengan begitu, kalori yang masuk ke dalam tubuh jadi berkurang sehingga berdampak pada penurunan berat badan. Selain itu, dr Diana menekankan diet ini bisa berhasil asalkan pengonsumsian porsi makanan tetap berpedoman pada gizi seimbang dan defisit kalori.
Terkadang, orang masih salah kaprah tentang intermittent fasting karena menganggap batasan waktu sudah cukup memengaruhi penurunan berat badan. Lalu sampai pada waktunya, melahap hidangan justru jadi aksi 'balas dendam' untuk memuaskan nafsu. Pola pikir itulah yang membuat diet ini tidak memberikan efek yang optimal.
"Karena mindsetnya berpuasa, orang jadi berpikir untuk bisa makan sebanyak-banyaknya, ya nggak terjadi dong defisit kalorinya. Jadi, harus diperhatikan apa yang masuk dan makanannya cukup seimbang nggak," jelasnya.
Siapa Saja yang Tak Boleh Jalani Diet Intermittent Fasting?
Lantas, apakah diet intermittent fasting cocok dilakukan oleh semua orang? Mengingat diet ini memberikan perubahan yang efektif dalam waktu singkat sehingga ramai dilakukan oleh masyarakat. Berikut kondisi yang disarankan oleh dokter untuk tidak melakukan diet ini:
1. Pengidap Gangguan Lambung
dr Diana membeberkan fakta bahwa tidak semua orang dengan kondisi tertentu bisa melaksanakan intermittent fasting, seperti pengidap Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dan gastritis akut.
Sebab, penyakit tersebut menuntut pengidapnya harus mengonsumsi makanan sedikit demi sedikit dalam jarak waktu dekat, misalnya dua sampai tiga jam sekali. Jika diet ini tetap nekat dilakukan, malah menimbulkan masalah lambung yang lebih parah dan akibatnya berbahaya untuk kesehatan tubuh.
2. Pengidap Diabetes
Pun larangan yang sama diberlakukan bagi pengidap diabetes. dr Diana beralasan siklus makan yang cukup panjang dari diet ini tidak baik untuk kondisi diabetes yang kadar gulanya cenderung tidak stabil. Bahkan, dapat meningkatkan risiko hipoglikemia, yaitu kadar gula di bawah batas normal.
"Orang-orang dengan penyakit diabetes tidak boleh melakukan EF. Kenapa? Karena pengidap diabetes pengaturan gula darahnya tidak bagus sehingga dia bisa naik cepat ataupun turun. Kondisinya bisa jadi hipoglikemia dan berbahaya," lanjutnya.
3. Wanita Hamil dan Ibu Menyusui
Wanita hamil dan menyusui juga tidak dianjurkan mengikuti diet ini karena mereka harus makan secara teratur sambil memastikan asupan nutrisi dan protein yang cukup.
"EF nggak boleh buat ibu hamil dan menyusui, ya, nggak boleh. Ibu hamil dan menyusui justru harus makan dalam jam makan yang teratur serta dengan jumlah porsi dan protein yang bagus" ungkapnya.
Jadi, sebelum memulai diet intermittent fasting, masyarakat harus tahu kondisi tubuh dan kesehatannya agar tidak menimbulkan penyakit baru. Selain itu, semua jenis diet tidak bisa disamaratakan fungsinya karena hal itu tergantung pada kebutuhan nutrisi setiap orang. Konsultasi dengan dokter spesialis gizi klinik adalah cara terbaik untuk menentukan pola makan mana yang cocok dan minim risiko.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Mengenal Intermittent Fasting, Metode Diet yang Kerap Dijalani Para Artis"