Wamenkes RI. (Foto: Nafilah Sri Sagita K/detikHealth) |
Pemerintah resmi mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir Desember lalu. Salah satu peraturan yang dilonggarkan yakni terkait penggunaan masker.
Lewat pelonggaran tersebut, masyarakat sudah boleh beraktivitss tanpa masker khususnya ketika berada di ruang terbuka dan tidak padat kerumunan. Namun, orang-orang yang mengalami gejala seperti flu masih diharuskan menggunakan masker.
Belakangan, beredar pernyataan Gubernur Kalimantan Timur yang menyebut, memakai masker dianggap kurang sehat. Hal tersebut juga sempat dibenarkan oleh Presiden RI Joko Widodo. Seiring itu Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono Harbuwono mengingatkan, masker masih menjadi bagian dari protokol kesehatan. Terlebih, Indonesia belum sepenuhnya lepas dari pandemi COVID-19.
"Sekarang yang paling penting itu melindungi dan melakukan protokol kesehatan. Kalau protokol kesehatan itu dilakukan dengan baik, antara lain menggunakan masker pada ruangan tertutup dan kondisi crowded itu masih menjadi salah satu anjuran yang dilakukan oleh pemerintah," beber Wamenkes saat ditemui detikcom di Rapat Kerja Nasional 2023 di Jakarta Pusat, Kamis (23/2/2023).
"Apakah kita sudah bebas COVID? Belum, masih ada beberapa kasus COVID," sambung Wamenkes.
Meski kasus COVID-19 RI sudah relatif membaik, Wamenkes mengingatkan, masyarakat masih diimbau untuk mengenakan masker ketika berada di kondisi tertentu. Misalnya, saat beraktivitas di ruang tertutup.
"Tetapi untuk meminimalisasir terhadap hal tersebut maka diimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, misalnya di ruangan tertutup atau crowded dan sebagainya," ujarnya.
"Untuk di tempat terbuka dan jaraknya agak jauh, itu masih bisa tidak menggunakan masker," pungkas Wamenkes.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Respons Wamenkes soal Jokowi Sebut Pakai Masker Dianggap Agak Sakit"