Ilustrasi penyebab menurunnya libido wanita setelah menopause. Foto: Getty Images/iStockphoto/Chinnapong |
Aktivitas seks yang berkualitas bisa membentuk kelekatan pasangan. Namun pada beberapa kasus, pasangan menghadapi kendala merosotnya gairah bercinta baik pada pria maupun wanita. Salah satu pemicunya, yakni hypoactive sexual desire disorder (HSDD).
Pada wanita, di beberapa kasus, HSDD memiliki kaitan erat dengan menopause. Dikutip dari Medical News Today, umumnya, penurunan kadar estrogen dimulai saat seseorang berusia 40-an. Selama 2 hingga 8 tahun, menstruasi menjadi kurang teratur dan kemudian berhenti sama sekali.
Masa sebelum menopause disebut perimenopause. Menopause adalah ketika seseorang tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan, atau secara permanen. Terdapat sejumlah gejala yang terjadi menjelang menopause, misalnya berupa penipisan dinding vagina atau disebut atrofi vagina, atau kekeringan di area vagina.
Faktor-faktor ini dan lainnya dapat memicu penurunan libido atau dorongan seks, dibarengi munculnya rasa sakit saat berhubungan seks. Atrofi dan kekeringan vagina tidak membaik dengan sendirinya, tetapi bisa diatasi dengan pengobatan tertentu.
Tak hanya pada fisik, menopause juga menyebabkan perubahan emosional yang memengaruhi kehidupan seseorang, termasuk kehidupan seksnya.
Beberapa gejala dan efek samping yang terkait dengan menopause antara lain:
- Kecemasan
- Masalah kontrol kandung kemih
- Kesulitan tidur
- Penipisan rambut
- Penambahan berat badan
Setelah menopause, seseorang mungkin mengalami penurunan gairah seks dengan tanda-tanda berupa:
- Libido rendah
- Lebih sedikit pikiran dan fantasi seksual
- Perubahan fisik yang mempengaruhi kenikmatan seks
- Jaringan vagina dan labia menjadi lebih tipis dan kurang sensitif terhadap rangsangan seksual.
- Pelumasan vagina berkurang, menyebabkan kekeringan vagina. Penetrasi mungkin tidak nyaman atau menyakitkan.
- Dispareunia atau nyeri genital yang persisten atau berulang terjadi sebelum, selama, atau setelah berhubungan seksual.
Kesehatan Mental
Di samping itu, perubahan kadar hormon juga dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Pada beberapa kondisi, ini dapat memengaruhi libido.
TIngkat stres yang tinggi dipicu bisa dipicu oleh kepadatan sehari-hari. Seseorang mungkin harus menjalani pekerjaan yang padat, sambil mengasuh anak, atau merawat orang yang lebih tua. Perubahan kadar hormon dapat menyebabkan seseorang rentan marah atau depresi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Penyebab Istri Tak Lagi Minat Berhubungan Intim setelah Menopause"