Hagia Sophia

31 July 2023

Ini Tanggapan Kemenkes Terkait Temuan COVID-19 Paling Bermutasi di Indonesia

Foto: Pradita Utama

Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menanggapi terkait temuan COVID-19 paling bermutasi ada di Indonesia. Dia mengatakan ratusan mutasi tersebut tidak memicu lonjakan kasus.

"Kalau kita lihat, walau ditemukan tidak terjadi lonjakan kasus," kata dr Nadia saat dihubungi detikcom, Minggu (30/7/2023).

Temuan pasien dengan mutasi COVID-19 terbanyak tersebut juga tidak menyebabkan fatalitas meningkat. Sejauh ini belum ada laporan peningkatan perawatan pasien COVID-19.

Terpisah, Kepala Seksi Surveilans Imunisasi Dinkes DKI dr Ngabila Salama menyampaikan belum ada lonjakan kasus yang terjadi di Jakarta berkaitan dengan temuan mutasi genome terbanyak yang ditemukan di pasien DKI.

"Iya (belum ada lonjakan). Nanti saya update kasusnya," ujar dr Ngabila.

Sebelumnya ilmuwan menemukan strain varian COVID-19 Delta dari seorang pasien di Jakarta yang memiliki 113 mutasi dengan 37 di antaranya mempengaruhi protein spike. Protein spike memungkinkan virus menempel pada manusia dan juga menjadi target banyak vaksin COVID-19.

Virus ini, yang dikirim ke basis data genomik COVID-19 global pada awal Juli, diyakini berasal dari kasus infeksi kronis.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Respons Kemenkes soal Temuan COVID-19 Paling Bermutasi Dunia Ada di Indonesia"