China mencatat kenaikan tren kasus pneumonia misterius pada anak. (Foto ilustrasi: VCG via Getty Images/VCG) |
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI dr Maxi Rein Rondonuwu memastikan pemerintah terus memonitor perkembangan kasus pneumonia 'misterius' yang dilaporkan di China. Seperti diberitakan sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat tren kenaikan anak dengan gejala mirip pneumonia di China, memicu antrean pada beberapa RS.
Kemenkes RI mengimbau agar masyarakat terus mewaspadai gejala atau keluhan yang kerap dilaporkan beberapa pasien China meliputi demam tinggi, hingga radang paru-paru.
"Iya kami juga terus memantau perkembangan kasusnya. Kami sudah punya sistem surveilans infection like illness (ILI) di puskesmas dan severe acute respiratory (SARI) di RS," demikian konfirmasi dr Maxi saat dihubungi detikcom Kamis (23/11/2023).
Keluhan semacam ini menurutnya perlu dipantau ketat khususnya pada kelompok anak. dr Maxi berpesan untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan peluang kesembuhan lebih tinggi saat lebih cepat ditangani.
"Imbauan kami terutama anak-anak yang ada gejala batuk beringus atau flu segera periksa ke RS atau dokter," sorotnya.
Dikutip dari Standard UK, media lokal China melaporkan lobi Rumah Sakit Anak Dalian di Provinsi Liaoning dipenuhi anak-anak yang sakit dan harus di-infus. Bahkan, menurut salah satu staf RS, tidak sedikit pasien yang harus menunggu beberapa jam sebelum bisa dirawat.
"Pasien harus mengantre selama 2 jam, dan kami semua berada di unit gawat darurat dan tidak ada klinik rawat jalan umum," tutur staf medis di sana.
Kemunculan pneumonia misterius dikhawatirkan sejumlah ahli lantaran mirip dengan laporan COVID-19 di akhir Desember 2019. Dalam laporan yang dirilis ProMed, COVID-19 semula juga dinamakan pneumonia 'misterius', saat melanda kota Wuhan hingga akhirnya merebak dengan sebutan resmi COVID-19.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kemenkes RI Pantau Ketat Pneumonia 'Misterius' China, Segera ke RS Jika Keluhkan Ini"