Hagia Sophia

24 November 2023

Pakar Kesehatan: Warga Terinfeksi Gonore Jangan Sembarangan Minum Antibiotik

Foto: ilustrasi/thinkstock

Spesialis dermatologi venereologi dr Eko Prakoso Wibowo, SpDV, mewanti-wanti pengobatan masyarakat yang terkena gonore. Kebanyakan pasien memilih pengobatan sendiri lantaran merasa malu terpapar infeksi menular seksual (IMS) tersebut.

Padahal, hal ini tentu berbahaya bagi kondisi pasien, berkaitan dengan efektivitas obat. Seperti yang belakangan dilaporkan di banyak negara, infeksi gonore berubah menjadi 'super' imbas kebanyakan dari mereka kebal antibiotik, alias tidak lagi mempan diobati dengan perawatan biasa.

"Kita bilangnya gonore-nya resisten diobati dengan antibiotik, sampai sekarang kalau di klinik belum ada yang demikian, tapi memang di luar negeri kejadiannya demikian, tapi kalau misalnya pasien gonore di klinik itu, obatnya akan saya suntik, kenapa? Karena supaya dengan dosis yang adekuat, cukup, supaya tidak terbentuk kejadian-kejadian yang tidak diharapkan," beber dia dalam konferensi pers Waspada Serangan Gatal pada Gen Z, di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2023).

Kemunculan super gonore disebutnya terjadi karena pasien asal mengobati infeksi dengan pemilihan dosis obat tidak sesuai resep dokter.

"Dosis nggak adekuat, atau nggak cukup, menimbulkan bakteri tersebut kebal terhadap pengobatan tersebut," sambung dia.

Bila pasien mendapatkan perawatan di klinik atau fasilitas kesehatan yang tepat, dr Eko menyebut ada pemberian pengobatan lain jika hasilnya belum optimal. Termasuk opsi pemberian antibiotik lain.

"Pengobatan reguler, metode pengobatan alternatif, ada back up antibiodtik lain untuk pasien gonore tersebut," bebernya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Waswas Super Gonore di RI, Dokter Sarankan Pasien Tak Asal Minum Antibiotik"