Ring of Fire di kawasan Pasifik. Foto: Dok. USGS |
Cincin Api atau Ring of Fire adalah salah satu fitur geologi paling ikonik di dunia. Membentang sekitar 40.000 km di sepanjang Samudera Pasifik termasuk di Indonesia, wilayah ini merupakan rumah bagi 75% gunung berapi dan 90% gempa Bumi. Ring of Fire adalah pusat peristiwa seismik terbesar di planet ini.
Nah penelitian terbaru ilmuwan menyebutkan, Ring of Fire di Pasifik kemungkinan akan mendapatkan saingan baru. Dikutip detikINET dari Live Science, Samudera Atlantik disebut berpotensi membentuk Cincin Api sendiri sebagai pusat gempa baru.
Pakar tektonik Dr Joao Duarte, dari Universitas Lisbon meneliti hal itu dalam makalah baru berjudul 'Zona subduksi Gibraltar sedang menginvasi Atlantik' di jurnal Geology. Ia dan timnya berargumen bahwa zona subduksi yang saat ini bersembunyi di bawah Selat Gibraltar, pada akhirnya akan menginvasi Atlantik.
Hal ini kemudian akan mengarah pada terbentuknya apa yang disebut sebagai sistem subduksi di lautan tersebut. Dengan kata lain, munculnya barisan gunung berapi di sepanjang garis pantai Afrika dan Iberia, atau Cincin Api Atlantik.
Fenomena ini akan terjadi segera dari sekarang jika dihitung secara geologis, tapi lama dalam ukuran manusia, yaitu sekitar 20 juta tahun dari sekarang. Zona subduksi Gibraltar yang dikenal sebagai Gibraltar Arc dulunya sangat aktif, namun menurun secara signifikan dalam jutaan tahun terakhir.
Dengan menggunakan permodelan canggih, ia dan rekan-rekannya menyimpulkan bahwa area busur tersebut akan menyebar lebih jauh ke Atlantik setelah periode tenang.
Ada dua area sejenis lainnya di sisi lain Atlantik, yakni Antillen Kecil di Karibia dan Busur Scotia, dekat Antartika. Subduksi tersebut terbentuk di Atlantik Barat sekitar 50 juta tahun yang lalu dan terus bergerak perlahan sejak saat itu.
Hal yang paling menarik baginya tentang Gibraltar Arc adalah, tidak seperti Lesser Antilles dan Scotia yang sudah menginvasi Atlantik jutaan tahun yang lalu, Gibraltar masih di tahap awal dari proses tersebut. Orang juga tidak perlu cemas karena kalaupun Ring of Fire terbentuk di Atlantik, masih lama waktunya.
"Invasi subduksi pada dasarnya adalah proses tiga dimensi yang memerlukan alat pemodelan canggih dan superkomputer yang tak ada beberapa tahun lalu. Kami sekarang dapat mensimulasikan pembentukan Busur Gibraltar dengan sangat detail dan juga bagaimana hal itu dapat berkembang di masa depan," cetus Duarte.
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Cincin Api Baru Diramal Muncul di Atlantik, Picu Gempa Dahsyat"