Foto: REUTERS/Mohammed Salem |
Situasi kemanusiaan di Gaza adalah "mimpi buruk" bagi para ibu dan bayi. Dokter melaporkan bayi baru lahir dalam kondisi kecil dan sakit-sakitan, bayi lahir mati, dan perempuan terpaksa menjalani operasi sesar tanpa anestesi yang memadai.
"Para dokter melaporkan bahwa mereka tidak lagi melihat bayi berukuran normal," kata Dominic Allen, perwakilan Dana Kependudukan PBB (UNFPA) untuk negara Palestina dikutip dari APNews.
"Yang mereka lihat, tragisnya, adalah lebih banyak bayi lahir mati... dan lebih banyak kematian neonatal, yang sebagian disebabkan oleh kekurangan gizi, dehidrasi, dan komplikasi," tambahnya.
Jumlah persalinan yang rumit ini kira-kira dua kali lipat dibandingkan sebelum perang dengan Israel dimulai. Para ibu mengalami stres, ketakutan, kurang makan dan kelelahan. Belum lagi kebanyakan operasi sesar harus dilakukan tanpa anastesi.
"Kami mendapat laporan mengenai ketersediaan anestesi yang tidak mencukupi untuk operasi caesar," ujar Allen.
Allen mengatakan pihak berwenang Israel telah menolak mengizinkan beberapa pengiriman pasokan UNFPA, seperti peralatan untuk bidan, atau telah menghapus pasokan seperti senter dan panel surya.
Setiap orang yang ditemuinya atau diajak bicara, kurus, lapar dan kelelahan karena perjuangan sehari-hari untuk bertahan hidup. Di salah satu pos pemeriksaan militer, dia melihat seorang anak laki-laki yang tampaknya berusia sekitar lima tahun berjalan dengan tangan terangkat tinggi, jelas ketakutan, sementara kakak perempuannya mengikuti di belakang sambil memegang bendera putih.
"Benar-benar menghancurkan hatiku," ucapnya.
Serangan Israel ke Palestina kini memasuki bulan keenam. Bermula saat pejuang Hamas menyerbu Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang menurut penghitungan Israel. Sejak itu, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 31.000 warga Gaza, menurut pejabat kesehatan Palestina.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Tak Ada Bayi di Gaza yang Lahir Normal, Ibu Bersalin Sesar Tanpa Anastesi"