Ilustrasi lanjut usia Jepang /9Foto: REUTERS/Issei Kato) |
Jumlah penduduk dengan usia 65 tahun lebih atau lanjut usia (lansia) di Jepang mencapai rekor tertinggi. Hal ini terungkap dari data Kementerian Dalam Negeri Jepang yang dirilis sebelum negara itu memperingati Hari Penghormatan terhadap Lansia pada Senin.
Kementerian memperkirakan hingga Minggu, jumlah penduduk berusia 65 tahun ke atas di negara itu mencapai rekor 36,25 juta jiwa. Angkanya naik 20.000 jiwa atau 0,2 persen dan menjadi rekor tertinggi dari tahun sebelumnya.
Dikutip dari Japan Times, populasi yang berusia 65 tahun dan lebih tua mencakup 15,72 juta pria, atau 26,1 persen dari total populasi pria, dan 20,53 juta wanita, atau 32,3 persen dari populasi wanita Jepang.
Terlebih, proporsi penduduk berusia 65 tahun ke atas telah meningkat sejak tahun 1950-an. Institut Nasional Penelitian Kependudukan dan Jaminan Sosial Jepang memperkirakan pada 2040, populasi lansia bisa mencapai 34,8 persen. Di tahun tersebut, generasi yang lahir pada 1971 dan 1974 atau baby boomer akan bergabung dengan kelompok usia lanjut.
Tak hanya itu, jumlah populasi pekerja lanjut usia Jepang juga mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
Pada 2023, jumlah pekerja berusia 65 tahun ke atas mencapai rekor 9,14 juta. Dari jumlah tersebut, 1,32 juta berada di sektor grosir dan eceran, 1,07 juta di sektor medis dan kesejahteraan, dan 1,04 juta di sektor jasa.
Dari seluruh pekerja berusia 15 tahun ke atas, mereka yang berusia 65 tahun ke atas menyumbang 13,5 persen, turun 0,1 poin. Sementara itu, dari penduduk berusia 65 tahun ke atas, 25,2 persen memiliki pekerjaan dan tidak berubah dari tahun sebelumnya.
Kemendagri juga menyatakan populasi pekerja lanjut usia akan terus bertambah salah satunya karena kekurangan tenaga kerja.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Populasi Lansia di Jepang Membludak, Catat Rekor 36,25 Juta Jiwa"