Foto: Getty Images/iStockphoto/Everyday better to do everything |
Tekanan darah tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum dialami oleh seseorang. Apabila tidak dikelola dengan baik, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan hipertensi hingga komplikasi penyakit berbahaya lainnya.
Ahli gizi Jill Weisenberger, RDN, CDE mengungkapkan mungkin ada beberapa faktor yang sering tidak disadari sehingga tekanan darah terus tinggi. Apa saja ya?
Terlalu banyak mengonsumsi garam memang menjadi salah satu pemicu utama masalah tekanan darah tinggi, namun rupanya tidak hanya itu saja.
Kandungan kalium dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu relaksasi dinding tekanan darah. Mungkin saja, tekanan darah tinggi yang dialami tidak hanya berkaitan dengan terlalu banyak konsumsi natrium, melainkan juga kekurangan kalium.
"Ketika seseorang memiliki asupan kalium yang rendah, mereka cenderung memiliki tekanan darah tinggi," kata Jill dikutip dari Eating Well, Rabu (25/9/2024).
Asupan kalium bisa didapatkan dari sayur, kacang-kacangan, dan buah-buahan seperti pisang. Beberapa jenis makanan lain yang tinggi kalium meliputi kentang, bayam, mangga, dan semangka kuning.
2. Tak Sadar Makan Garam Banyak
Ketika seseorang membeli makanan atau jajanan, seringkali mereka tidak mengetahui kandungan garam yang ada di dalamnya. Bisa jadi, makanan yang dikonsumsi mengandung garam 'tersembunyi' yang lebih banyak.
Jill menyarankan masyarakat untuk tetap memperhatikan label kemasan dari makanan yang dibeli untuk menjaga asupan garam. Nilai harian 5 persen dianggap rendah, sedangkan 20 persen dianggap tinggi. Pilihlah produk yang memiliki kandungan garam yang lebih rendah per sajian.
"Ini tidak akan mudah. Jika Anda benar-benar ingin mengikuti diet rendah garam, ada baiknya berteman dengan orang-orang yang bekerja di restoran," katanya.
3. Kurang Mendapat Tidur Berkualitas
Jill menuturkan bahwa kualitas dan durasi tidur sangat memengaruhi tekanan darah seseorang. Tidur yang buruk dikaitkan dengan risiko tekanan darah tinggi yang lebih besar.
"Tidak cukup tidur seperti rasa sakit fisik bagi tubuh dan dapat meningkatkan tekanan darah," ujar Jill.
Dalam sebuah penelitian di tahun 2021, orang yang memiliki kualitas tidur buruk, memiliki gangguan tidur, atau tidak tidur setidaknya 7 jam semalam memiliki risiko tekanan darah tinggi.
Selain itu, tidur juga mengubah cara seseorang untuk makan. Ini terjadi akibat keinginan mencari camilan yang lebih besar ketika seseorang tidur larut malam atau begadang. Terlebih kurang tidur juga dapat memicu perubahan hormon nafsu makan yang mendorong untuk mengonsumsi hidangan kurang sehat secara berlebihan.
4. Kelola Stres yang Buruk
Jill mengatakan bahwa stres yang tidak dikelola dengan baik bisa menjadi salah satu faktor masalah tekanan darah secara tidak langsung. Dalam sebuah studi di tahun 2021 dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Science of the United States of America, emosi negatif yang lebih kuat dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah.
Jill menambahkan ketika seseorang mengalami stres, mereka akan kehilangan fokus pada kebiasaan kesehatan yang ingin dibangun.
"Begitu pula dengan tidur, saat Anda stres, akan lebih sulit untuk mengumpulkan motivasi untuk jalan-jalan, joging, menyiapkan makanan di pagi hari," katanya.
5. Konsumsi Alkohol Berlebihan
Menurut penelitian meta-analisis tahun 2018 dalam Journal of the American Heart Association, mengonsumsi lebih dari dua minuman beralkohol per hari meningkatkan risiko tekanan darah sebesar 51 persen bagi pria dan 42 persen bagi wanita.
Meski alasan alkohol dapat meningkatkan risiko tekanan darah masih diteliti, alkohol dapat memengaruhi cara dinding pembuluh darah berkontraksi dan rileks. Alkohol juga dapat menghasilkan radikal bebas yang merusak sel-sel yang melapisi pembuluh darah.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Sederet Kebiasaan yang Bisa Picu Tekanan Darah Tinggi"